Teleskop James Webb Potret Galaksi Terjauh, Usia 300 Juta Tahun Setelah Big Bang

26 Juli 2022 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
NASA berhasil meluncurkan Teleskop Luar Angkasa pada Sabtu lalu Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
NASA berhasil meluncurkan Teleskop Luar Angkasa pada Sabtu lalu Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Teleskop luar angkasa James Webb menemukan galaksi terjauh, hanya berselang beberapa minggu sejak dinyatakan siap untuk misi sains. Galaksi purba ini, bernama GLASS-z13, berjarak 13,4 miliar tahun cahaya. Galaksi ini muncul hanya 300 juta tahun setelah awal alam semesta, Big Bang.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan mengumumkan penemuan ini melalui makalah yang terbit di ArXiv 19 Juli 2022 lalu, masih dalam proses peer previewed. GLASS-z13 memiliki satu miliar bintang, dibandingkan dengan galaksi rumah kita, Bimasakti yang memiliki sekitar 400 miliar bintang. Galaksi ini juga berdiameter hanya 1.600 tahun cahaya, dibandingkan Bimasakti yang berdiameter 100.000 tahun cahaya.
Galaksi terjauh yang difoto oleh teleskop luar angkasa James Webb, GLAX-z13. Foto: Naidu et al. 2022

Metode penemuan

Alam semesta terus mengembang, membuat jarak objek satu sama lain semakin menjauh. Sebelum sampai ke pengamat, cahaya dari satu objek menjalani apa yang disebut redshift (pergeseran merah).
Spektrum cahaya yang mengalami redshift akan ‘merenggang’, membuat panjang gelombangnya melebar. Cahaya, dari spektrum cahaya tampak, jika mengalami redshift, dapat melebar sehingga menjadi cahaya infra merah.
James Webb sendiri dilengkapi dengan sensor inframerah sehingga lebih unggul dari teleskop luar angkasa Hubble untuk mendeteksi objek jauh. GLASS-z13 memiliki tingkat redshift bernilai 13, sesuai namanya, z = 13.
ADVERTISEMENT

Dua galaksi jauh sekaligus

Bersama dengan galaksi ini, ilmuwan juga menemukan galaksi jauh lain bernama GLASS-z11 (redshift = 11). Uniknya, kedua galaksi ini ditemukan cukup dekat di area langit yang dipantau oleh James Webb. Oleh karena itu, ilmuwan berasumsi bahwa akan banyak lagi objek sejenis yang akan ditemukan di bagian langit lain. Galaksi GLASS-z11 ini muncul 420 juta tahun setelah big bang.
“Kami menemukan dua kandidat yang sangat menarik untuk galaksi yang sangat jauh," kata Rohan Naidu, pemimpin studi, kepada New Scientist. "Jika galaksi-galaksi ini berada pada jarak yang kita kira, alam semesta hanya berumur beberapa ratus juta tahun pada saat itu."
Galaksi jauh lain yang ditemukan teleskop luar angkasa James Webb, GLASS-z11. Foto: Naidu et al. 2022

Masih kandidat

Peneliti mengatakan bahwa GLASS-z13 masih dikategorikan sebagai kandidat galaksi terjauh. Soalnya, jarak galaksi GLASS-z13 harus dikonfirmasi melalui pengamatan spektrografi.
ADVERTISEMENT
“Jadi ke mana kita pergi dari sini? Kami membutuhkan spektrum sehingga kami dapat mengeluarkan "kandidat" dari judul makalah kami. Sumber ini (GLASS-z13) sangat terang untuk redshift-nya-- ini cukup bisa dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama!”, ujar Naidu melalui tweet-nya.

Dalam satu tahun, ilmuwan menemukan 2 galaksi terjauh

Pada tahun 2015, teleskop Hubble menemukan galaksi terjauh. Galaksi purba bernama GN-z11 ini berjarak 13,4 miliar tahun cahaya dengan redshift 11. Rekor tersebut disalip oleh penemuan galaksi yang ditemukan teleskop Subaru yang diumumkan pada April 2022.
Galaksi HD1 menambah batas tersebut 100 juta tahun lagi menjadi 13,5 miliar tahun cahaya. Perlu dicatat bahwa GN-z11 masih memegang rekor sebagai galaksi yang secara spektroskopi sudah terkonfirmasi sebagai galaksi terjauh saat ini.
ADVERTISEMENT
Kemudian beberapa bulan pasca pengumuman HD-1, hanya beberapa minggu setelah teleskop James Webb dinyatakan siap untuk misi sains, ada penantang baru untuk rekor galaksi terjauh—setidaknya berdasarkan redshift. Penemuan GLASS-z13 membuat manusia dapat melihat 30 juta tahun cahaya lebih jauh dari sebelumnya.
Galaksi terjauh yang difoto oleh teleskop luar angkasa James Webb, GLAX-z13. Foto: Naidu et al. 2022
James Webb baru memulai perjalanan panjangnya untuk mengungkap misteri-misteri alam semesta. Dipastikan akan lebih banyak penemuanmenarik yang tidak kalah menakjubkan menunggu di masa mendatang.
"Kami cukup yakin bahwa JWST akan melihat galaksi jauh," ungkap Gabriel Brammer, salah satu penulis studi kepada The Atlantic. "Tapi kami sedikit terkejut betapa mudahnya (teleskop) mendeteksi mereka."