Temuan Arkeologi Ungkap Kebrutalan Pertempuran Terakhir Napoleon

20 Juli 2019 13:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukisan 'Fire of Moscow' yang menggambarkan invasi Napoleon Bonaparte ke Rusia. (Foto: Viktor Mazurovsky)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan 'Fire of Moscow' yang menggambarkan invasi Napoleon Bonaparte ke Rusia. (Foto: Viktor Mazurovsky)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah temuan arkeolog mengungkap kebrutalan pertempuran terakhir ahli militer jenius asal Prancis, Napoleon Bonaparte. Dalam sebuah penggalian arkeologi di tempat bekas terjadinya Pertempuran Waterloo, para ahli dari Waterloo Uncovered, organisasi Inggris yang bertujuan mempelajari Pertempuran Waterloo, menemukan tulang belulang manusia yang diyakini berasal dari bagian tubuh yang diamputasi.
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa tubuh manusia itu ditemukan saat para peneliti melakukan penggalian di lokasi bekas rumah sakit lapangan bagi pasukan sekutu, yang menjadi lawan Napoleon di Pertempuran Waterloo pada 1815, di Mont Saint Jean, Belgia.
“Saat kami menemukan sisa tubuh manusia, atmosfer penggalian jadi berubah. Tiba-tiba kami merasakan penderitaan yang orang-orang alami di sini pada tahun 1815," ujar Tony Pollard,Waterloo Uncovered Archaeological Director, dilansir CNN.
Britannica menulis bahwa Pertempuran Waterloo terjadi pada 18 Juni 1815 di dekat desa Waterloo yang berjarak sekitar 14,5 kilometer dari Brussels, ibu kota Belgia. Dalam pertempuran itu, Napoleon memimpin sekitar 72.000 tentara Prancis melawan 68.000 pasukan sekutu (Inggris, Belanda, Belgia, dan Jerman) yang dibantu 45.000 pasukan Prusia.
ADVERTISEMENT
Selama pertempuran bersejarah itu, diperkirakan ada 500 bagian tubuh yang diamputasi yang ditemukan di rumah sakit Mont Saint Jean. Ada sekitar 6.000 tentara sekutu dan pasukan Prancis yang dirawat di sana.
Di salah satu temuan tulang belulang, tim arkeolog menemukan adanya bekas trauma akibat luka parah. Pada temuan tulang lainnya, mereka menemukan adanya bekas gergaji amputasi dokter. Menurut para ahli, mereka yang harus diamputasi pada pertempuran itu tidak diberikan bius.
Temuan tulang kaki manusia di Waterloo. Foto: Chris van Houts via Waterloo Uncovered.
Rumah sakit sempat diserang
Tim arkeolog juga menemukan peluru besi di dekat pintu masuk rumah sakit tersebut. Ini mengindikasikan terjadinya pertarungan di rumah sakit itu yang belum tercatat sebelumnya. Para ahli juga menemukan adanya peluru meriam di sekitar daerah itu.
ADVERTISEMENT
Temuan peluru meriam memberikan dugaan bahwa Napoleon bisa membawa pasukan artileri Prancis ke garis depan, suatu hal yang menguntungkan bagi pasukan Prancis. Tapi, para arkeolog berpendapat bahwa Napoleon tidak memiliki cukup pasukan untuk memanfaatkan keunggulan itu dan akhirnya kalah akibat serangan Prusia.
Kekalahan Napoleon di Pertempuran Waterloo menutup kisahnya sebagai kaisar Prancis. Ia menjadi tahan perang pihak Inggris dan dibuat ke Pulau St. Helena dan meninggal pada 5 Mei 1821.
Napoleon Bonaparte (Foto: Wikimedia Commons)