The Power of Kurma: Segudang Manfaatnya untuk Kesehatan - Sehatnesia

29 Maret 2023 19:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi mengonsumsi kurma. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi mengonsumsi kurma. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ramadhan tiba, waktunya menyantap buah kurma. Buah yang satu ini kerap muncul ketika bulan puasa tiba, saat sahur maupun buka puasa. Buah dengan nama latin Phoenix dactylifera ini punya rasanya manis, kandungan gizi tinggi yang baik untuk kesehatan, tetapi juga berkalori tinggi yang dengan cepat mengembalikan energi setelah kita seharian berpuasa.
ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam, kurma punya posisi spesial. Buah ini disebut sebanyak 20 kali di Kitab Suci Al-Quran. Ia merupakan salah satu buah favorit Nabi Muhammad SAW untuk berbuka puasa.
Tentu ada alasan kenapa kurma baik disantap saat berbuka. Penjelasan ilmiahnya begini, setelah kita berpuasa, tidak makan dan minum seharian, kandungan gula darah pada tubuh menipis. Kurma adalah makanan yang cocok untuk mengisi kembali gula darah yang hilang, sebab kurma padat akan gula.
Menurut artikel di situs Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), dijelaskan bahwa, setiap 100 gram kurma mengandung 63 gram gula. Kamu juga enggak usah khawatir soal sugar spike, karena kurma memiliki kandungan serat yang tinggi, sekitar 8 gram per 100 gram sajian. Serat ini mencegah kenaikan glukosa darah dalam waktu singkat. Uniknya, kurma juga tetap cocok bagi penderita diabetes, namun dengan asupan rendah.
ADVERTISEMENT
“Jadi pada penderita diabetes, bila ingin mengonsumsi kurma, boleh, silakan. Tapi tentu saja tidak berlebihan. Karena tetap ada kandungan kalorinya di situ," ujar Cindiawaty kepada kumparan untuk program Sehatnesia.
Kurma Mozafati Foto: Thinkstocck
Sebuah studi metaanalisis yang terbit di Pakistan Journal of Medical Science per 2021 menyimpulkan, takaran 2 atau tiga butir kurma per hari tidak menaikan glukosa darah (glycemia) dan bahkan dapat menurunkan fasting plasma glucose penderita diabetes melitus.
Selain cocok untuk berbuka karena mengisi kekosongan kandungan gula, kurma juga bagus disantap saat sahur. Jadi, kurma ini memiliki banyak mineral yang penting untuk tubuh, antara lain boron, kalsium, kobalt, tembaga, fluorida, besi, magnesium, mangan, kalium, fosfor, natrium dan seng.
Kalium bahkan dapat ditemukan 0,9 persen di kandungan daging buah, seperti dilansir dari jurnal International Journal of Food Sciences and Nutrition. Beberapa mineral tersebut tergolong elektrolit, seperti kalium, natrium, magnesium dan kalsium. Elektrolit punya banyak fungsi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah menjaga hidrasi tubuh dan membuat tubuh tak cepat haus. Fungsi ini mirip dengan oralit.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berfungsi menahan haus lebih lama, elektrolit juga dapat mencegah kram perut akibat ketosis. Ketosis sendiri adalah keadaan metabolic di mana tubuh mulai membakar lemak ketimbang gula sebagai sumber energi. Ini bisa terjadi karena energi yang digunakan banyak, sementara asupan gula sedikit. Ini juga terjadi ketika puasa, di mana selama berjam-jam tidak ada energi yang masuk. Salah satu efek dari ketosis ini adalah kram di otot.

Manfaat kurma buat kesehatan secara umum

Sebuah studi metaanalisis yang dipublikasikan di jurnal Current Trends in Nutraceuticals merangkum banyak khasiat dari kurma. Pertama, kurma berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah kumpulan senyawa yang menunda kerusakan sel tubuh dan mencegah penyakit. Kurma punya kandungan antioksidan seperti carotenoids, phenolics dan lignan.
ADVERTISEMENT
Kurma juga mempunyai fungsi sebagai antikanker. Sebuah percobaan pada tikus membuktikan bahwa kandungan kurma dapat mengembalikan efek kanker hati Hepatocellular carcinoma. Penelitian ini terbit di jurnal BMC Complement Altern Med pada 2017. Selain itu, kurma juga menunjukkan indikasi baik untuk melindungi jaringan saraf, hati, saluran pencernaan, hingga anti bakteri.
Pengunjung memilih kurma di gerai oleh-oleh haji dan umroh di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, meski baik buah kesehatan, dr. Cindiawaty bilang, agar kita jangan makan kurma berlebihan karena tubuh juga membutuhkan protein dan serat dari makanan lain agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.
Sekitar 4 atau 5 butir kurma setara dengan 100 gram sajian yang sudah memuat 375 kalori, 1,81 gram protein, 67 gram karbohidrat, dan 6,25 gram lemak.
“Jadi tetap jangan berlebihan, dan kurma merupakan sumber karbohidrat. Jadi misalkan ada kurma dua atau tiga butir, tentu saja kita membutuhkan asupan yang lainnya, misalnya kita membutuhkan sumber protein tadi, kemudian didukung dengan sayur-sayuran. Jadi kebutuhan nutrisi kita bisa tetap terpenuhi. Kalau kurmanya berlebihan nanti kenyang. Nanti proteinnya tidak masuk,” papar dr. Cindiawaty.
ADVERTISEMENT
*
Program Sehatnesia di kumparan membahas segala hal tentang kesehatan mental, fisik, dan kognisi, dari sudut pandang para ahli dan praktisi.