Tidak Semua Jamur Enoki Mengandung Listeria, Ini Penjelasan Kementan

26 Juni 2020 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamur enoki. Foto: flickr/Jodi Crisp
zoom-in-whitePerbesar
Jamur enoki. Foto: flickr/Jodi Crisp
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian Indonesia telah memusnahkan sejumlah jamur enoki yang diidentifikasi mengandung bakteri Listeria. Tindakan itu dilakukan menyusul adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) yang merupakan jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO (Food and Agriculture Organization)/WHO (World Health Organization).
ADVERTISEMENT
“Dua hari yang lalu kami telah memusnahkan jamur enoki. Karena beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain, telah menginfokan bahwa jamur enoki itu mengandung Listeria dan telah memakan beberapa korban di negara-negara tersebut,” ujar Ir. Yasid Taufik MM, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Rabu (25/6).
Meski begitu, tidak semua jamur enoki mengandung Listeria. Sejauh ini, hasil investigasi yang dilakukan INFOSAN menunjukkan bahwa hanya jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan saja yang terindikasi mengandung bakteri Listeria.
Hal itu juga ditegaskan oleh Dr. Ir. Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian. Pihaknya telah melakukan investigasi untuk menindaklanjuti informasi dari INFOSAN. Hasilnya, jamur enoki dari Korea Selatan memang mengandung bakteri Listeria di atas ambang batas aman untuk dikonsumsi.
Jamur enoki mengandung bakteri listeria. Foto: flickr/Alpha
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini investigasi hanya dilakukan pada jamur enoki dari Korea Selatan sesuai yang diinfokan INFOSAN. Jadi memang untuk sementara dapat disimpulkan tidak semua jamur enoki mengandung Listeria,” kata Agung melalui pesan singkat kepada kumparan, Jumat (26/6).
Adapun pemusnahan jamur enoki diambil sebagai bagian dari pencegahan agar tidak terjadi wabah Listeria akibat konsumsi jamur enoki, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan," katanya.
Listeria monocytogenes adalah bakteri yang sering ditemukan dalam makanan dan merupakan patogen bawaan makanan paling ganas. Bakteri ini juga bisa ditemukan di air, tanah, dan feses. Manusia bisa terinfeksi Listeria saat mereka mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Bakteri Listeria bisa hidup dan berkembang dalam kondisi ekstrem sekalipun dengan atau tanpa oksigen. Tidak seperti bakteri lain, Listeria juga dapat berkembang dan bereproduksi pada suhu serendah 0 derajat celcius.
Ilustrasi jamur enoki Foto: dok.flickr/ericinsf
Terinfeksi Listeria bisa menyebabkan penyakit yang disebut Listeriosis. Bagi kelompok rentan, ibu hamil, orang lanjut usia, anak-anak, orang dengan penyakit penyerta, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, bakteri Listeria bisa sangat berbahaya dan menimbulkan sejumlah risiko kesehatan.
Dampak yang paling parah dari Listeria adalah infeksi darah yang serius (septikemia) atau radang selaput di sekitar otak (meningitis), dan penyakit yang disebut listeriosis.
Ada cara yang bisa dilakukan masyarakat agar makanan terhindar dari Listeria, salah satunya dengan memasaknya dalam suhu di atas 75 derajat celcius. Listeria disebut bakal mati pada suhu-suhu tertentu.
ADVERTISEMENT
Jadi, kamu memang masih bisa mengonsumsi jamur enoki. Tapi harus cermat dan teliti dalam memilih produk. Jika ragu, tidak ada salahnya untuk menghentikan sementara konsumsi jamur enoki hingga ada informasi lebih lanjut ihwal produk mana saja yang aman untuk dikonsumsi.