news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Gugus COVID-19 Tak Anjurkan Semprot Disinfektan dengan Cara Fogging

30 Maret 2020 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fogging. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fogging. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Efektivitas dan keamanan bilik disinfektan (disinfectant chamber) dalam menangkal virus corona SARS-CoV-2 menjadi pertanyaan publik awal pekan ini. Keraguan tersebut membuat tim ahli Gugus Penanganan COVID-19 buka suara.
ADVERTISEMENT
Menurut ketua Tim Pakar Gugus Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, penyemprotan disinfektan dengan cara pengasapan atau fogging memang tidak dianjurkan untuk mencegah COVID-19. Sebabnya, jenis bahan disinfektan tidak boleh digunakan secara berlebihan karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
"Tidak dianjurkan secara berlebihan seperti fogging karena dapat menimbulkan iristasi kulit bahkan mengganggu pernapasan," kata Wiku, dalam konferensi pers yang diadakan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Jakarta, Senin (30/3).
Menurut Wiku, penggunaan cairan disinfektan seharusnya hanya diberikan spesifik pada lokasi dan benda-benda yang dipakai bersama seperti lantai, kursi, meja, gagang pintu, tombol lift, tangga jalan (eskalator), mesin anjungan tunai mandiri (ATM), etalase, dan wastafel.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tak hanya menyemprotkan disinfektan ke permukaan benda, Wiku juga menyebut bahwa benda perlu dilap mengunakan sarung tangan setelah satu menit disemprot.
ADVERTISEMENT
Wiku menjelaskan, cairan disinfektan memang bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda, tubuh dan baju. Namun, penyemprotan disinfektan tidak akan melindungi diri dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit.
"Jadi sifatnya adalah sementara," imbuhnya.
Senada dengan Wiku, Bimo A. Tejo, seorang Associate Professor di Department of Chemistry di Universiti Putra Malaysia juga menyebut bahwa cairan alkohol dan klorin dalam disinfektan memang bisa mensterilkan permukaan yang dituju.
Ilustri fogging. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hanya saja, kata Tejo, waktu yang diperlukan untuk sterilisasi adalah 10-30 menit. Oleh karena itu, bilik disinfektan bukan hanya berbahaya bagi kesehatan jika disemprot secara langsung kepada manusia, tetapi juga tidak efektif karena bilik disinfektan hanya memakan waktu sekitar satu menit.
Disinfektan sendiri merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme yakni virus dan bakteri pada permukaan benda mati, seperti lantai, meja, peralatan medis, dan benda lain yang sering disentuh.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka pencegahan COVID-19, Wiku dan Tejo sepakat menyarankan agar masyarakat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Itu adalah cara yang paling ampuh untuk membunuh virus corona.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!