Tips Novel Baswedan Sembuh Corona Minum Rebusan Jahe, Benarkah Efektif?

10 September 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyidik senior KPK Novel Baswedan dan keluarganya telah sembuh dari COVID-19. Hal ini dia sampaikan langsung dalam kicauan Twitter yang dia bagikan pada Kamis (10/9).
ADVERTISEMENT
Dalam rangkaian kicauan tersebut, salah seorang follower Novel bertanya mengenai apa yang dia konsumsi selama masa pemulihan dari infeksi corona. Novel menjelaskan, dirinya mengkonsumsi ramuan herbal dan probiotik, di antaranya adalah kunyit dan kencur yang diparut dan diseduh dengan madu, hingga rebusan jahe yang diberi setetes minyak kayu putih.
Perlu dicatat, Novel sendiri tak mengklaim bahwa ramuan tersebut merupakan obat dari kesembuhannya. Hingga saat ini belum ada obat dan penanganan khusus untuk pasien COVID-19.
Berdasarkan laporan cek fakta dari The National Academies of Science, belum ada bukti bahwa jahe atau suplemen makanan lainnya dapat “meningkatkan” atau “memunculkan” sistem kekebalan tubuh untuk melindungi kamu dari infeksi virus corona. Tak hanya itu, hingga saat ini tidak ada makanan, minuman, atau suplemen yang akan melindungi orang dari COVID-19.
ADVERTISEMENT
The National Academies of Science mencatat, memang ada beberapa bukti bahwa teh atau suplemen jahe dapat membantu meredakan mual. Beberapa orang menggunakan jahe untuk mengendalikan mual yang berhubungan dengan kehamilan atau kemoterapi, catat mereka.
wedang jahe Foto: Shutterstock
Meski demikian, mengkonsumsi berbagai bentuk olahan jahe, mulai dari mengonsumsi jahe, meminum teh jahe, mengonsumsi kapsul jahe, atau menghirup atau menambahkan bubuk jahe ke dalam makanan, tidak akan mencegah atau melawan infeksi virus corona.
Infeksi virus corona sendiri menyebar ke dalam tubuh manusia ketika virus memasuki sel dan membuat salinan dirinya sendiri. Kemudian, salinan itu memasuki sel baru yang lain dan mengulangi prosesnya.
"Jahe tidak akan menghancurkan virus di tubuh Anda atau menghentikan proses penyalinan (virus)," tegas The National Academies of Science dalam situs mereka.
ADVERTISEMENT
Menggabungkan jahe dengan bahan lain, seperti lemon, bawang putih, madu, atau cuka juga tidak akan menghancurkan virus. Minum teh jahe panas, dengan atau tanpa bahan tambahan lain, tidak akan mencegah atau menyembuhkan COVID-19.
Senada dengan The National Academies of Science, Masteria Yunovilsa Putra, selaku Koordinator Uji Klinis dan Pusat Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juga menyebut bahwa berbagai tanaman herbal yang diminum Novel Baswedan belum memiliki bukti ilmiah untuk menyembuhkan pasien corona. Meski begitu, ia bilang tanaman herbal yang disebut Novel banyak dimanfaatkan untuk mengurangi gejala simtomatik pasien corona.
"Itu kan tanaman herbal ya, efektifnya memang digunakan untuk meningkatkan sistem imun, antiinflamasi atau melegakan peradangan. Juga memang banyak digunakan untuk mengurangi gejala simptomatik seperti yang dipunyai pasien COVID-19," kata Masteria kepada kumparanSAINS, Kamis (10/9). "Nah, kalau efektif untuk membunuh virus corona belum ada literaturnya."
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Misinformasi produk dan minuman herbal sebagai obat corona

Produk dan minuman herbal sebagai obat corona merupakan salah satu misinformasi yang paling banyak beredar di Indonesia, menurut laporan Deutsche-Welle.
ADVERTISEMENT
Pada Agustus 2020, misalnya, publik dihebohkan dengan klaim tak berdasar dari Hadi Pranoto dalam wawancara di YouTube Anji. Hadi, yang disebut sebagai profesor oleh Anji meski tak ada data akademis apa pun terkait dirinya, menyebut bahwa ramuan herbal yang dia ciptakan bisa menyembuhkan pasien virus corona.
Tak hanya hoaks dari sosok antah berantah seperti Hadi Pranoto, misinformasi serupa juga sempat disampaikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Kementerian yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo itu mengklaim bahwa mereka telah menemukan antivirus corona berbahan dasar minyak kayu putih. Tak lama setelah produk berbentuk kalung tersebut menuai kritik dari para ilmuwan, Kementan lambat laun menyebut bahwa barang tersebut bukan antivirus corona, meski dapat secara jelas dilihat mata kalau mereka menampilkan tulisan 'Antivirus Corona' di bagian depan kalung tersebut.
ADVERTISEMENT
Publik mesti mengingat bahwa hingga saat ini tidak ada obat dan produk apa pun yang terbukti secara ilmiah dapat menyembuhkan pasien COVID-19. Dengan ketiadaan obat corona, penting bagi orang untuk menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Para ahli epidemiologi menyarankan agar kamu sebisa mungkin mencegah terinfeksi virus corona ketimbang berupaya menyembuhkannya.