news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Vaksin Moderna Diklaim Sangat Efektif Tangkal Covid pada Remaja

27 Mei 2021 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Mike Segar/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Mike Segar/REUTERS
ADVERTISEMENT
Perusahaan bioteknologi, Moderna, mengeklaim bahwa vaksin corona produksinya terbukti sangat efektif pada anak usia 12 hingga 17 tahun. Dalam uji klinis terbaru yang dilakukan, tidak ada kasus gejala COVID-19 di antara remaja yang divaksinasi penuh dengan vaksin Moderna.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pernyataan resmi perusahaan, Moderna telah melakukan uji klinis yang melibatkan 3.732 orang berusia 12 hingga 17 tahun, dua pertiga di antaranya menerima dua dosis vaksin. Temuan awal menunjukkan vaksin itu memicu tanda-tanda perlindungan kekebalan tubuh yang sama pada remaja seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Hasil akhir uji klinis, tidak ada kasus COVID-19 yang bergejala pada remaja yang divaksinasi penuh. Para remaja dalam penelitian ini akan dipantau selama setahun setelah dosis kedua mereka.
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Mussa Qawasma/REUTERS
Soal efek samping vaksinasi pada remaja juga dilaporkan timbul sakit pada lengan, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan menggigil. Moderna mengatakan efek samping ini sama seperti yang terjadi pada orang dewasa.
"Tidak ada masalah keamanan signifikan yang telah diidentifikasi hingga saat ini," kata Moderna dikutip The New York Times.
ADVERTISEMENT
Moderna berencana untuk mendaftar ke Food and Drug Administration (FDA) pada Juni 2021 untuk izin penggunaan vaksin pada remaja di Amerika Serikat. Jika disetujui, vaksinnya akan menjadi vaksin COVID-19 kedua yang tersedia untuk remaja AS, setelah FDA mengesahkan vaksin Pfizer-BioNTech.
Vaksin Pfizer-BioNTech awalnya diizinkan untuk digunakan pada orang 16 dan lebih tua, sementara Moderna bagi mereka 18 dan ke atas. Kedua vaksin ini juga merupakan vaksin dengan teknologi atau varian baru, yaitu messenger RNA (mRNA).
Vaksin mRNA lebih cepat dikembangkan daripada vaksin tradisional karena produksinya tidak memerlukan virus atau protein virus yang tumbuh di dalam sel hidup. Selain itu, sifat modular mRNA membuat perancangan vaksin baru relatif mudah.
Seorang guru memanggil nama anak sekolah untuk mengambil sampel dan menguji diri mereka sendiri untuk COVID-19 untuk mencegah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) di kelas di South Boston Catholic Academy di Boston, Massachusetts, AS. Foto: ALLISON DINNER/REUTERS

Vaksinasi remaja percepat sekolah tatap muka

Penelitian terbaru ini sangat membahagiakan karena membuktikan vaksin Moderna memiliki tingkat kemanjuran 100 persen, angka yang sama yang dilaporkan Pfizer-BioNTech dalam uji coba vaksin mereka pada anak usia 12 hingga 15 tahun. Di samping itu, Moderna juga melaporkan bahwa satu dosis vaksinnya memiliki kemanjuran 93 persen melawan penyakit simtomatik.
ADVERTISEMENT
“Ini benar-benar berita bagus,” kata Akiko Iwasaki, ahli imunologi di Yale University. “Vaksin ini bekerja dengan sangat baik di semua kelompok umur dan bahkan berpotensi lebih baik pada orang yang lebih muda.”
Para ahli kesehatan mengatakan hasil uji klinis vaksin untuk remaja dapat membantu meyakinkan lebih banyak orang tua yang saat ini beberapa di antaranya telah menyatakan keengganan agar anak-anak mereka divaksinasi. Vaksinasi untuk anak-anak juga dapat mempercepat kembalinya pembelajaran tatap muka dan kegiatan ekstrakurikuler setelah sekolah seperti olahraga, seni, dan kegiatan offline lainnya.
“Memberikan vaksinasi kepada remaja untuk melawan virus benar-benar akan membatasi penyebaran di sekolah hingga tingkat yang tinggi,” kata Dr. Sean O'Leary, seorang ahli penyakit menular anak di University of Colorado Anschutz Medical Campus.
ADVERTISEMENT