Viral Video dr Reisa Sebut Tidak Benar Corona Menular Lewat Udara, Ini Faktanya

11 Juli 2020 11:59 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Beredar di grup WhatsApp video dr Reisa Broto Asmoro, Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, mengatakan bahwa pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ihwal virus corona dapat menyebar lewat udara adalah hoax. Video itu beredar setelah WHO mengakui bukti bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara.
ADVERTISEMENT
Video yang viral itu berdurasi 3 menit 40 detik. Di dalamnya, dr. Reisa mengatakan pernyataan demikian:

Itu adalah video lama sebelum WHO mengakui virus corona menyebar di udara

Berdasarkan penelusuran kumparan, video tersebut merupakan hasil potongan dari video utuh pengumuman harian kasus COVID-19 di Indonesia yang dipublikasi pada tanggal 25 Juni 2020, dalam konferensi pers resmi Gugus Tugas di Graha BNPB, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Video utuh dari pernyataan dr. Reisa dapat dilihat pada dokumentasi video YouTube BNPB Indonesia di bawah ini, mulai menit 2.25:
Ini artinya, video dr. Reisa yang kini viral di WhatsApp merupakan hasil potongan dari video lama, sebelum WHO mengakui bukti dari 239 ilmuwan yang menemukan corona menyebar dan menular lewat udara. Adapun WHO mengakui bukti tersebut pada Rabu, 8 Juli 2020.
Dengan begitu, video dr. Reisa yang beredar di grup pesan WA tidak bisa disangkut pautkan dengan informasi WHO yang saat ini telah mengakui bahwa corona menyebar lewat aerosol.
WHO sendiri telah mengeluarkan protokol kesehatan baru pada Kamis, 9 Juli, menyusul adanya temuan bahwa virus corona menyebar lewat aerosol. WHO mengatakan transmisi COVID-19 di udara di lokasi padat dan tertutup dengan ventilasi yang buruk, adalah sesuatu yang tidak dapat dikesampingkan.
ADVERTISEMENT
Dalam pedoman baru itu, WHO memasukkan penyebaran virus corona melalui udara dapat terjadi di restoran, tempat latihan paduan suara, dan kelas kebugaran. Namun, situasi tersebut masih bisa menggunakan protokol kesehatan penyebaran corona, melalui droplet yang dilepaskan dalam batuk dan bersin.