Viral Video Harimau Sumatra Adang Eskavator yang Buka Lahan Kebun Sawit

20 Januari 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Harimau. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Harimau. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Video yang memperlihatkan seekor harimau Sumatra adang eskavator yang sedang membuka lahan baru untuk kebun sawit viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Nagari Situak Ujung Gading, Kecamatan Lembah Malintang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Senin (17/1).
ADVERTISEMENT
Diberitakan Antara, cerita bermula saat Saing Siregar bersama Fahmi Batura sedang mengoperasikan eskavator untuk membuka lahan baru kebun sawit. Baru satu jam bekerja untuk membuka jalan baru, dari balik semak ia dikejutkan dengan kemunculan hewan berkaki empat berwarna oranye dengan garis loreng hitam. Ya, itu adalah seekor harimau Sumatra langka.
Dengan santai harimau itu berjalan mendekati eskavator yang tengah dioperasikan Saing. Sadar ada harimau, Fahmi yang sedang di luar eskavator bergegas masuk ke dalam kabin. Fahmi mengaku sempat saling bertatapan dengan hewan bernama latin Panthera tigris sumatrae.
“Bang ada harimau mendekati kita, harimau ada di bawah,” katanya sembari gemetar memberitahu Saing, seperti dikutip Antara.
Saing langsung menghentikan alat beratnya. Tak lama harimau berjalan ke arah karyawan yang sedang memanen buah tandan segar kelapa sawit. Saing berusaha menghalau harimau ke lahan kelapa sawit Hamparan Dua.
ADVERTISEMENT
“Saya menghalau harimau menggunakan alat berat dan langsung lari ke lokasi pertama. Saat itu kami mengambil video harimau dengan kamera ponsel yang kami miliki,” katanya.
Setelah memastikan harimau pergi, ia kembali bekerja untuk membuka jalan. Tapi tak berselang lama, harimau kembali muncul dan berdiri di sekitar alat berat.
Ia mencoba mengusir harimau ke lokasi pertama hewan itu muncul. Sayang, sang raja hutan tak kunjung pergi sehingga Saing memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya dan membawa alat berat ke tempat istirahat.
Harimau sering masuk perkebunan kelapa sawit
ADVERTISEMENT
Koordinator Peralatan, Dedi Lubis, mengatakan bahwa alat berat yang dioperasikan Saing digunakan untuk membersihkan jalan yang sudah ada sebelumnya. Jalan itu digunakan untuk membawa tandan buah kelapa sawit.
Ia mengakui lahan perkebunan kelapa sawit yang dijaga olehnya memang sering didatangi harimau Sumatera, bahkan satu minggu lalu ia menemukan jejak kaki harimau berukuran besar.
Usai kejadian, Dedi membagikan video penampakan harimau tersebut di media sosial dan menjadi viral. Keesokan harinya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat langsung menurunkan tim untuk memverifikasi dan identifikasi lapangan, Selasa (18/1).
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Ade Putra, mengatakan dari hasil investigasi lapangan, lokasi kemunculan harimau berada di perkebunan kelapa sawit bekas Plasma PT Pasaman Marama Sejahtera (PSM) yang telah beralih kepemilikan di Jorong Situak, Nagari Situak Ujung Gading, Kecamatan Lembah Malintang, Pasaman Barat.
ADVERTISEMENT
Lokasi munculnya harimau sekitar dua kilometer dari kawasan hutan lindung yang merupakan landscape Danau Laut Tinggal.
“Kami meminta untuk sementara waktu aktivitas di lahan itu dihentikan untuk keselamatan pekerja,” katanya.
Saat ini, tim BKSDA sudah memasang kamera pengintai untuk memonitor keberadaan satwa dan akan melakukan penghalauan harimau ke kawasan hutan lindung. Penghalauan dilakukan siang dan malam hari dengan cara bunyi-bunyian di lokasi perkebunan kelapa sawit.
Menurutnya, harimau masuk ke perkebunan kelapa sawit karena makanan seperti babi hutan mulai langka akibat dibunuh oleh pekerja kelapa sawit pada 2021. Babi hutan adalah sumber makanan yang mudah didapat oleh harimau.
Adapun jumlah harimau yang ada di lokasi perkebunan masih simpang siur. Ada yang melihat induk dan anaknya. Yang pasti, BKSDA sekarang mengimbau agar karyawan tidak melakukan aktivitas pada malam hari, tempat kemunculan harimau juga sudah diisolasi, di mana semua aktivitas kerja sudah dihentikan.
ADVERTISEMENT