Viral Video Hewan Mati Mendadak di Bekasi, Apakah Akibat Flu Burung?

5 Maret 2020 9:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hewan piaraan kucing. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hewan piaraan kucing. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah hewan mati secara misterius di Perumahan Bumi Cahaya Residence RT 3 RW 6 Desa Sindang Mulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Video unggahan akun Instagram @bekasi.terkini yang memperlihatkan peristiwa tersebut mendadak viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Tampak dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu ada kucing, ayam dan kambing tergeletak tak bernyawa di tengah jalan di lingkungan sekitar perumahan, Selasa (3/3).
“Ini yang tadi melaporkan kambing dua yang mati. Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, ada kucing yang mati depan saya, ayam dua. Tolong Pak RT mengecek ini ada apa. Ini ada yang enggak beres ini, tolong dicek,” kata seorang pria dalam video tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menduga kuat penyebab kematian sejumlah hewan akibat keracunan makanan. Pernyataan ini sekaligus ingin menegaskan bahwa unggas dan mamalia yang mati itu bukan disebabkan penyakit menular seperti flu burung (H5N1).
"Uji cepat Rapid Test terhadap bangkai unggas (ayam) yang dilakukan hasilnya negatif terhadap unggas seperti ayam. Bukan flu burung," kata Kasie Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwian Wahyudiharto di Cikarang seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/4).
ADVERTISEMENT
Sementara hasil tes untuk kucing dan kambing yang mati juga tidak dijumpai tanda-tanda penyakit hewan menular. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga kematian hewan tersebut murni karena keracunan.
"Kami masih melakukan pendalaman dan terus menguji sampel dari hewan itu," imbuh Dwian.
Ilustrasi ayam. Foto: ksrp11 / Pixabay
Meski telah dipastikan bahwa ayam yang mati bukan disebabkan flu burung dan penyebab kematian kambing dan kucing masih diselidiki lebih lanjut, dari peristiwa yang terjadi di Bekasi ini, bisa muncul pertanyaan apakah flu burung yang biasa ditularkan oleh unggas juga bisa menginfeksi dan menyebabkan kematian pada mamalia?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dalam situs resminya menjelaskan bahwa virus flu burung H5N1 bersifat patogen terutama pada unggas. Penyakit avian influenza alias flu burung disebut sangat menular di antara burung dan bisa mematikan, terutama pada unggas domestik.
ADVERTISEMENT
Namun, CDC juga mencatat bahwa H5N1 juga bisa terdeteksi pada hewan lain. Infeksi virus pada hewan selain burung juga dapat menimbulkan penyakit parah hingga kematian.
Dilansir CDC, berikut beberapa contoh kasus flu burung yang juga terdeteksi pada hewan lain seperti mamalia:
Dari rentetan kasus penularan H5N1 pada hewan selain unggas, diketahui bahwa virus H5N1 yang terus berevolusi pada akhirnya juga mampu menginfeksi mamalia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), avian influenza bisa menyebabkan infeksi fatal pada mamalia seperti kucing.
ADVERTISEMENT

Bagaimana virus flu burung dapat menginfeksi mamalia?

Sejak 2003, WHO telah mencatat ada beberapa laporan dari negara-negara Asia Tenggara dan Eropa terkait infeksi virus H5N1 yang terdeteksi pada kucing domestik maupun kucing liar yang hidup di penangkaran.
Khususnya pada kucing liar, infeksi terjadi ketika mamalia ini memakan bangkai ayam yang sebelumnya telah terjangkit H5N1. Sedangkan pada kucing domestik, penularan domestik terjadi saat mereka bersentuhan dengan burung liar yang telah mati atau sakit akibat penyakit flu burung.
WHO menjabarkan efek yang bisa ditimbulkan virus H5N1 apabila ditemukan pada mamalia seperti kucing dalam tiga studi eksperimental. Hasilnya menunjukkan, beberapa hari setelah tertular, kucing akan menunjukkan gejala klinis yang parah dan berujung pada kematian.
ADVERTISEMENT
Virus flu burung H5N1 dikeluarkan dari faring (kerongkongan) dan hidung selama beberapa hari setelah infeksi dan dapat menyebabkan penularan dari kucing ke kucing. Namun pertanyaannya, apakah kucing yang telah tertular virus flu burung ada yang tidak menunjukkan gejala-gejala klinis? Ini patut diteliti lebih lanjut.

Apakah kucing domestik bisa menularkan H5N1 kepada manusia?

Sejauh ini, belum ada satu kasus pun yang ditemukan terkait flu burung pada manusia disebabkan karena hewan peliharaan mereka.
Ilustrasi hewan piaraan kucing. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa telah ada penularan berkelanjutan virus H5N1 pada kucing atau dari kucing ke manusia. Dengan tidak adanya data lebih lanjut, sangat sulit juga untuk membuktikan bahwa kucing adalah inang buntu dari virus flu burung H5N1.
ADVERTISEMENT

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi flu burung pada kucing dan anjing peliharaan?

Tak menutup kemungkinan, kucing domestik sekali pun akan memangsa hewan kecil seperti burung dan unggas yang sakit, sehingga mereka bisa tertular flu burung. Untuk mengurangi risiko virus H5N1 menginfeksi kucing domestik di daerah di mana virus flu burung telah diidentifikasi pada unggas domestik atau liar, kontak langsung antara kucing atau anjing dan burung harus dihindari, dan morbiditas atau mortalitas yang tidak biasa pada hewan peliharaan harus dipantau secara ketat.
Pemilik kucing dan anjing di area kontrol dan pengawasan yang ditunjuk di sekitar wabah H5N1 harus mengendalikan pergerakan hewan peliharaan mereka. Kucing dan anjing tidak boleh diberi makan daging unggas mentah di daerah yang mengalami wabah flu burung.
ADVERTISEMENT