news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Virus Corona Bisa Menyebar dan Melayang di Udara, Ini yang Harus Dilakukan

9 Juli 2020 12:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Virus corona, menurut 239 ilmuwan dari 32 negara, bisa menyebar lewat udara dan fakta ini ada bukti ilmiahnya. Bukti itu menjadi modal bagi mereka untuk mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mengkaji ulang pedoman terkait bagaimana SARS-CoV-2 menyebar.
ADVERTISEMENT
Riset para peneliti menyebutkan, virus corona dapat bertahan dalam bentuk aerosol di udara selama berjam-jam, menginfeksi orang-orang ketika mereka menghirupnya. Risiko paling tinggi penularan lewat aerosol terjadi di ruangan tertutup dengan ventilasi minim. Inilah kenapa di restoran, gereja, atau pabrik bisa terjadi penyebaran super seperti yang banyak dilaporkan.

Apa yang dimaksud virus corona menyebar lewat aerosol?

Artinya, virus corona dapat terbawa dan melayang di udara dalam bentuk partikel yang sangat kecil. Bagi sebagian patogen, ini adalah hal yang jarang terjadi. Virus HIV, misalnya, mereka terlalu lemah untuk bertahan hidup di luar tubuh manusia, dan tidak bisa menular lewat udara. Berbeda dengan virus Campak, mereka justru bisa bertahan di udara selama dua jam dan ini sangat berbahaya.
ADVERTISEMENT
Sementara virus corona penyebab penyakit COVID-19, penjelasannya lebih rumit. Sederhananya, virus ini tidak bisa melakukan perjalanan jarak jauh dan bertahan hidup di udara ketika berada di luar ruangan. Tapi, saat mereka di dalam ruangan, mereka dapat melintas dan bertahan hidup di udara selama tiga jam.
Ilustrasi virus corona di Australia. Foto: Shutter Stock

Apa bedanya aerosol dan tetesan?

Pada dasarnya, aerosol adalah tetesan atau droplet. Perbedaan antara aerosol dan droplet terletak pada ukurannya. Peneliti menyebut, droplet biasanya memiliki diameter kurang dari lima mikron. Sedangkan aerosol punya ukuran lebih kecil dari itu.
Aerosol mengandung lebih sedikit virus ketimbang tetesan. Karena mereka lebih ringan, maka bisa berlama-lama di udara, bahkan hingga berjam-jam di ruangan dengan suhu yang lebih dingin. Dalam kondisi ini, satu orang yang terinfeksi bisa menjadi penyebar super dan menularkan virus ke banyak orang di ruangan.
ADVERTISEMENT

Apa yang harus dilakukan?

Perlu dipahami, semakin dekat kamu berada di dekat orang yang terinfeksi, semakin tinggi risiko terpapar virus corona. Jaga jarak fisik dan mencuci tangan yang direkomendasikan WHO masih diperlukan, tapi mungkin upaya itu belum cukup. “Kita harus mewajibkan penggunaan masker dan menambah ventilasi ruangan,” ujar Linsey Marr, ahli aerosol dari Virginia Tech, seperti dikutip The New York Times.
Menggunakan masker bedah bisa mengurangi peluang terinfeksi virus corona. Penggunaan masker seharusnya tidak hanya dilakukan di luar ruangan, tapi juga di ruang tertutup yang dijadikan fasilitas umum. Seberapa aman kamu memakai masker? Itu sulit untuk dijawab. Tergantung pada kondisi ruangan dan seberapa banyak orang yang ada di dalam ruang tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari beraktivitas di dalam ruangan dan perbanyak aktivitas di area terbuka. Sebab, area terbuka akan jauh lebih aman ketimbang kamu berada di dalam ruangan publik yang tertutup, seperti restoran, mal, sekolah, kantor, dan fasilitas bangunan lainnya.
Suasana kebaktian hari Minggu di Yeouido Full Gospel Church di Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/Ed JONES
Meski begitu, kamu harus tetap memakai masker saat berada di area terbuka, karena tidak menutup kemungkinan ada momen di mana kamu berdekatan dengan orang yang terinfeksi.
Ada satu tips yang mungkin bisa dilakukan saat kamu terpaksa harus beraktivitas di dalam ruangan, yakni membuka jendela dan pintu selebar-lebarnya agar sirkulasi udara mengalir dengan baik. Kamu juga bisa mematikan pendingin ruangan dan lebih banyak menggunakan udara dari luar.
Perkantoran mungkin bisa menggunakan pembersih udara dan lampu ultraviolet yang dapat membunuh virus. Hati-hati, toilet umum atau kantor bisa menjadi area paling berisiko penularan virus corona karena orang bisa berlama-lama di sana sehingga memungkinkan virus berkumpul di udara. Jadi, tetap perhatikan protokol kesehatan dan senantiasa waspada ketika kamu berada di area publik.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: