Wabah Penyakit Gondongan Menjangkiti 898 Imigran Tahanan AS

4 September 2019 7:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para imigran yang ditahan di Amerika Serikat. Foto: Department of Homeland Security AS
zoom-in-whitePerbesar
Para imigran yang ditahan di Amerika Serikat. Foto: Department of Homeland Security AS
ADVERTISEMENT
Wabah penyakit gondongan yang menjangkiti kaum imigran di Amerika Serikat membuat heboh publik. Seberapa buruk sebenarnya kondisi fasilitas penahanan tempat mereka ditampung?
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mencatat, dalam setahun terakhir ada hampir 898 imigran di AS yang terkena penyakit gondongan, seperti yang dilaporkan oleh IFL Science.
Menurut catatan CDC, secara rinci ada 898 kasus gondongan yang menimpa imigran dewasa yang tersebar di 19 negara bagian AS sejak 1 September 2018 sampai 31 Agustus 2019. Secara mengejutkan, pada 22 Agustus tahun ini juga dilaporkan ada 33 staf di fasilitas penahanan imigran AS yang turut terkena dampak dari wabah ini.
CDC menemukan ada 400 kasus gondongan di fasilitas penahanan imigran yang berada di Texas. Wabah penyakit gondongan ini mulai menyebar di kedua fasilitas penahanan imigran yang ada di sana semenjak Oktober tahun lalu.
Para imigran yang ditahan di Amerika Serikat. Foto: Department of Homeland Security AS
Gondongan yang umumnya terjadi pada anak-anak adalah penyakit yang menular. Biasanya, anak-anak akan mengalaminya sebelum mereka memperoleh vaksin MMR.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini membuat penderitanya mengalami pembengkakan pada kelenjar parotis yang menimbulkan rasa sakit di kepala. Selain itu, mereka akan merasakan demam dan nyeri pada sendi.
Gondongan dianggap bukan penyakit yang berbahaya. Namun begitu, jika disepelekan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis virus, yakni peradangan pada selaput otak yang berada di sekitar otot dan saraf tulang. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus.
Komplikasi ini ternyata juga dialami sejumlah imigran di AS. CDC bahkan telah merinci ada 15 persen dari pasien pria yang menderita orkitis setelah sebelumnya juga mengidap penyakit gondongan. Akibat penyakit orkritis ini, tercatat sudah ada 13 orang yang mendapat perawatan di rumah sakit.
Orkitis sendiri bukanlah penyakit sembarangan. Pria yang menderita penyakit ini akan mengalami peradangan pada organ vital mereka. Akibat fatal dari peradangan ini adalah bisa menyebabkan ketidaksuburan pada si penderita.
ADVERTISEMENT
Wabah penyakit gondongan ini umumnya terjadi pada sekelompok orang yang melakukan kontak langsung dengan orang yang sudah menderita gondongan sebelumnya, sebagaimana ditulis CDC dalam situs resminya. Dalam kasus imigran yang menghuni fasilitas penahanan AS, kontak langsung yang dimaksud misalnya dengan berbagi botol air minum di tengah kondisi yang serba terbatas.
Sebanyak 758 pasien dari 898 kasus gondongan yang terjadi pada imigran itu, terserang penyakit tersebut saat mereka tinggal di tahanan Imigrasi dan Bea Cukai AS. Sementara itu, hanya lima 5 persen dari mereka yang sudah menderita penyakit gondongan sebelum ditangkap oleh pihak berwenang.
Para imigran yang ditahan di Amerika Serikat. Foto: Department of Homeland Security AS
Lokasi penampungan imigran yang sempit ditambah fasilitas kebersihan yang masih buruk disebut-sebut telah membuat penularan penyakit gondongan kian mudah. Saat melakukan inspeksi mendadak beberapa waktu lalu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sebenarnya sudah memperingatkan tentang buruknya kondisi fasilitas penahanan yang bisa membahayakan kondisi kesehatan para imigran.
ADVERTISEMENT
Dalam sidak tersebut, mereka menemukan anak-anak dalam kondisi yang memprihatinkan. Anak-anak malang tersebut harus mendekam selama berminggu-minggu di sebuah tempat yang tidak menyediakan akses air bersih, pakaian bersih, dan toilet beserta perlengkapan mandi yang layak.
Kondisi tersebut semakin diperparah karena anak-anak juga kekurangan asupan yang bergizi. Mereka pun tidak memiliki banyak waktu untuk istirahat yang cukup.
Melihat fakta tersebut, CDC kemudian mengimbau para imigran agar rajin mencuci tangan mereka menggunakan sabun agar tidak mudah tertular penyakit. Hal ini sekaligus untuk meminimalisasi risiko penyebaran penyakit di kalangan para imigran.