Wanita Ini Nyaris Tewas Setelah Minum Pil KB, Apa yang Terjadi?

18 Januari 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tes darah.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tes darah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lauren Dyer (33 tahun), nyaris kehilangan nyawa usai meminum pil kontrasepsi. Alih-alih mengatur hormon, pil tersebut malah membentuk dua gumpalan besar dalam darahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Medical Daily, sesaat setelah menelan pil itu, Dyer kesulitan bernapas, bergerak, bahkan berbicara, sebelum akhirnya jatuh pingsan. Dyer dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans dari kediamannya di Tamworth, Inggris.
Begitu diperiksa, dokter menemukan dua emboli besar pada paru-paru Dyer, penyebab darah menggumpal. Satu emboli menyumbat jalan napas utama di paru-paru sebelah kanan, sementara emboli lainnya mendesak bagian bawah paru-paru kiri. Akibatnya, napas Dyer terhambat dengan ritme pendek-pendek.
Pemeriksaan terhadap Dyer dilanjutkan oleh seorang spesialis darah. Hasilnya, ditemukan bahwa gumpalan darah pada paru-paru Dyer kemungkinan besar dimulai dari daerah panggul. Dari situ, gumpalan darah menemukan jalan masuk ke paru-paru. Dokter menduga penggumpalan darah berawal dari konsumsi pil KB.
Pil KB Foto: Gabi Sanda
Kasus serupa pernah terjadi pada seorang pengajar di Tamworth Fallan Kurek pada 2015 yang berujung pada kematian. Ia juga mengalami gumpalan darah usai mengonsumsi pil kontrasepsi. Kondisinya lebih parah, ia mengalami gagal napas dan serangan jantung sebanyak dua kali sebelum meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat beruntung masih hidup hari ini. Saya tidak merasakan tanda-tanda peringatan apapun, saya (tiba-tiba) pingsan. Biasanya pembekuan darah dimulai di kaki, dan kaki akan membengkak dan memberi Anda rasa sakit. Dan perawatan bisa diberikan sebelum pembekuan darah mendekati jantung atau otak. Namun (kasus saya) penggumpalan darah berkembang di area panggul dan ketika saya pingsan, gumpalan-gumpalan itu melewati jantung saya,” ujar Dyer.
“Saya sangat beruntung masih hidup hari ini. Saya tidak merasakan tanda-tanda peringatan apapun, saya (tiba-tiba) pingsan. Biasanya pembekuan darah dimulai di kaki, dan kaki akan membengkak dan memberi Anda rasa sakit. Dan perawatan bisa diberikan sebelum pembekuan darah mendekati jantung atau otak. Namun (kasus saya) penggumpalan darah berkembang di area panggul dan ketika saya pingsan, gumpalan-gumpalan itu melewati jantung saya,” ujar Dyer.
ADVERTISEMENT
Untuk pemulihan, Dyer diberi obat yang akan menghancurkan gumpalan tersebut menjadi potongan-potongan kecil sehingga paru-parunya bersih. Kondisi terkini Dyer menunjukkan kemajuan signifikan, meskipun beberapa bagian tubuhnya sedikit memar.