news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wanita yang Diduga Kena Virus Corona Kelabui Scanner di Bandara

24 Januari 2020 17:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah mewabahnya virus corona, seorang wanita asal Wuhan, China, membuat heboh media sosial di Negeri Tirai Bambu. Wanita itu mengaku mengalami demam dan flu, tapi bisa mengakali thermal scanner di bandara Paris, Prancis.
ADVERTISEMENT
Lewat aplikasi WeChat, wanita itu mengaku berusaha menurunkan temperatur tubuhnya agar lolos dari thermal scanner bandara. Sebelum melewati pemeriksaan thermal scanner, ia sengaja meminum tablet antipiretik penurun panas, dan berhasil mengurangi gejala-gejala penyakitnya.
Tak pelak, postingan-nya tersebut memicu kritik dan amarah di tengah pandemi virus corona jenis baru (novel) yang tengah mewabah. Terlebih lagi, Wuhan yang merupakan asalnya, diyakini sebagai tempat virus corona menyebar pertama kalinya.
Petugas menggunakan 'Thermal Scanner' memeriksa pengemudi di gerbang tol di Wuhan di Provinsi Hubei, China. Foto: Chinatopix via AP
Kepergiannya ke Paris berlangsung sebelum isolasi Wuhan diberlakukan. Tapi, alat thermal scanner sudah dipasang di sejumlah bandara internasional. Setelah ia meninggalkan Wuhan, otoritas kota asalnya baru saja melarang penduduk untuk meninggalkan kota.
Wanita itu lantas ‘pamer’ acara jalan-jalannya ke Lyon, Paris, lewat akun WeChat. Termasuk mengunggah foto-foto saat makan di sebuah restoran.
ADVERTISEMENT
“Akhirnya saya bisa makan enak. Rasanya saya sudah kelaparan selama dua hari. Ketika anda berada di gourmet city, tentu anda harus makan (hidangan) Michelin,” tulisnya, dalam unggahan di WeChat.
Petugas kesehatan Malaysia menggunakan 'thermal scanner' mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: AFP/MOHD RASFAN
“Tepat sebelum saya pergi, saya menderita demam dan batuk rendah. Saya ketakutan sekali dan bergegas untuk minum obat. Saya terus memeriksa suhu tubuh saya. Untungnya, saya berhasil menurunkan (demam) dan jalan keluar (bandara) lancar,” lanjutnya.
BBC mewartakan, Kedutaan Besar China di Paris berhasil melacak keberadaan warganya itu. Pihak kedutaan mengaku bahwa kondisi yang bersangkutan sudah stabil. Mereka menghubunginya pada Rabu malam (22/1) dan memintanya pergi ke fasilitas kesehatan setempat.
Sehari kemudian, pihak Kedubes China mengeluarkan pernyataan bahwa suhu tubuh wanita itu sudah terkendali, serta tidak lagi demam dan batuk.
Seorang penumpang berdiri di Stasiun Kereta Api di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Tak bisa dipungkiri, kejadian semacam ini memicu kekhawatiran khalayak. Dunia sedang dilanda kecemasan atas masifnya penularan virus corona ke negara-negara di luar China. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak kasus pertama muncul, angka kematian akibat novel coronavirus mencapai 26 korban jiwa, serta 830 pasien terjangkit.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, China secara efektif mengkarantina hampir 20 juta penduduk di Provinsi Hubei. Kebijakan serupa juga diambil daerah-daerah lain, seperti Huanggang dan Huangshi. Berbagai jalur transportasi publik ditutup, termasuk jembatan-jembatan di jalan protokol. Pihak berwenang juga membatalkan perayaaan Imlek di Beijing.
Infografis Virus Corona. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan