Waspada, Kasus DBD Naik Lagi di 2024, Gimana Cara Mencegahnya?

24 April 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk DBD pada kulit manusia. Foto: AUUSanAKUL/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk DBD pada kulit manusia. Foto: AUUSanAKUL/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus DBD di Indonesia meningkat akibat perubahan iklim di tahun 2024. Padahal, Kemenkes mencatat angka kasus DBD di tahun 2023 sempat menurun dari 143 ribu ke 115 ribu.
ADVERTISEMENT
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan perlu ada peningkatan pada sistem diagnosis Dengue di dalam negeri.
"Kita butuh deteksi, seperti yang Pak Menteri bilang, yang menyebut tentang rapid test, karena ini perlu didistribusikan di fasilitas kesehatan dasar kita, karena Dengue memiliki (konsekuensi) yang parah apabila telat ditangani," ujarnya dalam Arbovirus Summit yang disiarkan di kanal YouTube Kemenkes RI di Jakarta, dilansir Antara.
Setelah COVID-19, Imran mengatakan bahwa gejala Dengue sudah tak lagi terlihat melalui gejala klasik. Ini karena 50 persen kasus Dengue tak memiliki gejala.
"Perubahan iklim tak hanya membebani pelayanan kesehatan, karena membuat kasus semakin naik dan naik, tetapi kami juga menimbang bahwa perubahan iklim akan membebani sistem kesehatan. Sebagai contoh, kekeringan.”
ADVERTISEMENT
Salah satu pemicu DBD meningkat bisa disebabkan oleh perpindahan orang dari desa ke kota. Ketika desa mengalami kekeringan, orang pindah ke kota. Kota semakin padat dan dapat menyebabkan kasus DBD semakin meningkat.
WHO menyebut bahwa penyakit arboviral semacam DBD dapat mengancam kesehatan serta perekonomian global.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut bahwa cakupan geografis arbovirus semakin besar karena arus urbanisasi, perubahan iklim serta bertambahnya populasi nyamuk secara pesat.
"Pada 2023 lebih dari enam juta kasus Dengue dilaporkan secara global dan sekitar tiga juga kasus sudah dilaporkan tahun ini, meskipun musim pancaroba paling intens belum mulai di sejumlah daerah," katanya.

Cara mencegah DBD

Petugas melakukan pengasapan (fogging) di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (9/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dilansir laman Ayo Sehat Kemenkes, kamu bisa melakukan beberapa cara ini di lingkungan rumahmu untuk mencegah kasus DBD. Apa saja?
ADVERTISEMENT
“Tetap jaga protokol kesehatan secara ketat selama menjalankan aktivitas baik di dalam maupun di luar ruangan, dan bersegera dalam mendapatkan vaksinasi dosis primer maupun dosis lanjutan (booster) untuk meningkatkan kekebalan diri dan membentuk kekebalan kelompok di masa pandemi.” tulis Kemenkes.