Waspada! Studi Baru Sebut COVID-19 Bisa Ganggu Kesuburan Pria

2 Februari 2021 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Reproduction menyebut bahwa gejala parah infeksi COVID-19 dapat mengganggu kualitas sperma seorang pria, sehingga bisa memengaruhi kesuburan.
ADVERTISEMENT
“Laporan ini menunjukkan bukti langsung bahwa COVID-19 dapat merusak kualitas sperma dan potensi mengganggu reproduksi pria,” tulis para peneliti dalam studi baru tersebut sebagaimana dikutip CNN.
Dalam studi itu, para peneliti membandingkan 105 pria subur tanpa COVID-19 dengan 84 pria yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2. Dalam hal ini, yang jadi diteliti adalah cairan sperma seluruh pria tersebut.
Hasilnya menunjukkan, para pria dengan COVID-19 mengembangkan inflamasi dan stres oksidatif pada sel-sel spermanya. Selain itu, konsentrasi sperma, mobilitas, dan bentuk juga terganggu akibat virus corona. Semakin parah gejala yang pasien alami, semakin rentan sperma mereka terganggu, kata peneliti.
Ilustrasi sperma berenang menuju sel telur. Foto: TBIT via Pixabay
“Efek pada sel sperma ini dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dan potensi kesuburan yang berkurang. Meskipun efek ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu, efek ini tetap secara signifikan dan abnormal lebih tinggi pada pasien COVID-19, dan besarnya perubahan ini juga terkait dengan penyakit. keparahan,” kata Behzad Hajizedah Maleki, peneliti utama sekaligus mahasiswa doktoral di Justus Liebig University Giessen, Hesse, Jerman dalam studinya.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga menemukan pria yang terinfeksi COVID-19 memiliki tingkat aktivitas enzimatik ACE2 yang jauh lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak terinfeksi. ACE2 atau Angiotensin-converting Enzyme 2 adalah protein yang menjadi pintu masuk virus corona dan menginfeksi sel manusia.
“Tidak mengherankan jika COVID-19 dapat memengaruhi sistem reproduksi pria karena reseptor ACE2 juga ditemukan di testis," kata Allan Pacey, profesor andrologi di The University of Sheffield di South Yorkshire, Inggris.

Dikritisi sejumlah ahli

Kendati begitu, sejumlah ahli yang tidak terlibat dalam penelitian langsung mengkritisi studi ini, termasuk. Mereka memperingatkan peneliti agar berhati-hati dalam menyimpulkan penelitian. Pacey menyebut bahwa studi tersebut tidak menemukan hubungan kausalitas antara COVID-19 dengan berkurangnya kesuburan pria.
Ilustrasi memegang penis Foto: derneuemann via pixabay
Channa Jayasena--seorang konsultan endokrinologi reproduksi dan andrologi di Imperial College London--menyebut, sulit untuk menentukan seberapa besar COVID-19 bisa memengaruhi kualitas sperma, karena orang yang terinfeksi virus flu biasa juga akan mengalami gangguan jumlah sperma.
ADVERTISEMENT
“Sakit akibat virus seperti flu dapat menurunkan sementara jumlah sperma seseorang (terkadang menjadi nol) selama beberapa minggu atau bulan. Ini membuat sulit untuk mengetahui seberapa banyak pengurangan yang diamati dalam penelitian ini khusus untuk COVID-19 daripada hanya karena sakit,” katanya.
Sedangkan menurut Alison Murdoch, kepala Newcastle Fertility Centre di International Centre for Life, Newcastle University, Inggris, sejauh ini tidak ada bukti COVID-19 ada di dalam air mani dan tidak ada pula bukti bahwa virus corona bisa ditularkan dari air mani.