4 Turnamen Bulu Tangkis Batal Digelar pada September 2020

29 Juli 2020 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Ade Yusuf Santoso (kanan) dan Wahyu Nayaka Arya meluapkan kegembiraan saat mengalahkan ganda putra Malaysia Ong Yew Sin dan Teo Ee Yi. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Ade Yusuf Santoso (kanan) dan Wahyu Nayaka Arya meluapkan kegembiraan saat mengalahkan ganda putra Malaysia Ong Yew Sin dan Teo Ee Yi. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Badminton World Federation (BWF) mengumumkan pembatalan empat turnamen bulu tangkis yang rencananya akan bergulir pada September 2020.
ADVERTISEMENT
Keempat turnamen tersebut adalah Taipei Open (1-6 September), Korea Open (8-13 September), China Open (15-20 September) dan Japan Open 2020 (22-27 September).
Setelah pandemi COVID-19 mewabah di seluruh dunia, BWF membatalkan turnamen-turnamen internasional, turnamen terakhir yang berlangsung adalah All England 2020 pada Maret lalu.
Kemudian, BWF mengumumkan dimulainya kembali turnamen pada Agustus 2020, tetapi tersebut juga terpaksa dibatalkan akibat pendemi yang belum mereda.
"Keputusan pembatalan turnamen-turnamen ini demi menjaga kesehatan pemain, penonton, volunteers dan anggota asosiasi. Kami sangat kecewa karena harus membatalkan beberapa turnamen, namun keselamatan semua pihak yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini," ujar Thomas Lund, Sekretaris Jenderal BWF.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan bahwa turnamen-turnamen pada September sedianya menjadi ajang pemanasan bagi pemain jelang perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya sangat disayangkan, ini adalah hal yang merugikan buat dunia bulutangkis, khususnya untuk atlet. Tapi, di sisi lain kami bisa mengerti karena pandemi ini belum teratasi di negara-negara lain. Seperti contohnya di Jepang dan Tiongkok yang mengalami second wave COVID-19," ujar Budiharto kepada Badmintonindonesia.org.
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. Foto: Bergas Agung/kumparan
Sementara itu, hingga saat ini status penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber masih tetap berjalan sesua jadwal. BWF masih belum memberikan informasi apapun terkait penyelenggaraan perebutan dua lambanng supremasi bergengsi tersebut.
"Secara prinsip, memang kami harus menunggu keputusan BWF mengenai kepastian Piala Thomas dan Uber. Untuk tetap mempersiapkan atlet, kami akan tetap melangsungkan simulasi. Simulasi ini penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan dan kondisi atlet jelang Piala Thomas dan Uber," jelas Budiharto.
ADVERTISEMENT
PP PBSI rencananya akan menggelar simulasi Piala Thomas dan Uber pada awal September 2020. Simulasi akan dilangsungkan di Pelatnas Cipayung, sama seperti Mola TV PBSI Home Tournament yang telah diselenggarakan selama lima pekan.