Ahsan/Hendra Akui Sempat Kesulitan Meladeni Li/Liu

16 November 2019 16:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra nomor dua Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Foto: AFP/Fabrice Coffrini
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra nomor dua Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Foto: AFP/Fabrice Coffrini
ADVERTISEMENT
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjejak babak final Hong Kong Open 2019 usai mengandaskan perlawanan wakil Cina, Li Junhui/Liu Yuchen. Mereka menang lewat duel tiga gim dengan kedudukan 21-13, 16-21, 21-16.
ADVERTISEMENT
Menilik skor akhir, laga memang tidak berjalan gampang buat Ahsan/Hendra. Mereka memang mampu mengamankan gim pertama lewat keunggulan 21-13.
Sayangnya, pada gim kedua pasangan berjuluk The Daddies itu mengalami kesulitan. Li/Liu mengubah gaya bermain mereka menjadi lebih cepat sehingga poin demi poin bisa diraih.
Aksi Ahsan/Hendra mempermainkan emosi para penonton. Hhh. Foto: Dok. PBSI
Di sisi lain, Ahsan/Hendra tampak beberapa kali melakukan kesalahan saat servis. Hal itu pada akhirnya membuat mereka kehilangan gim kedua.
Bahkan pada gim ketiga, pasangan nomor dua dunia ini sempat tertinggal cukup jauh dari Li/Liu. Mereka tertinggal 8-11 di masa interval, yang kemudian berlanjut menjadi 14-16 setelahnya.
"Kami memang harus fokus di servisnya. Tadi kami kewalahan di servis. Kami coba lebih fokus lagi servisnya dan harus bisa balik serang," kata Ahsan, dilansir dari laman resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari servis angkat bola, lawan 'kan masih muda, serangannya lebih kuat. Kami kewalahan juga kalau defend terus," lanjut pebulutangkis kelahiran Palembang ini.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pasangan ganda putra nomor dua dunia. Foto: dok. PBSI
Untungnya, Ahsan/Hendra tetap tampil tenang. Di saat bersaman, Li/Liu beberapa kali melakukan kesalahan. Mereka lantas bangkit dan berbalik unggul 17-16.
Dari sini laga benar-benar menjadi milik Ahsan/Hendra. Empat poin beruntun mereka dapatkan untuk kemudian mengamankan satu tempat di babak final.
"Waktu ketinggalan itu kami cuma berpikir kalau perjalanan masih panjang. Jadi kami enggak mau menyerah," kata Ahsan.
"Mau lawan siapa (di final) saja nanti harus siap capek. Apalagi bolanya sedikit pelan," tutur Ahsan.