Akhirnya Andy Murray Kembali Mengangkat Trofi

25 Juni 2019 4:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andy Murray/Feliciano Lopez, juara ganda putra Queen's Club 2019. Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Andy Murray/Feliciano Lopez, juara ganda putra Queen's Club 2019. Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP
ADVERTISEMENT
"A good old man, Sir!" kata-kata yang dituliskan oleh William Shakespeare dalam sandiwara 'Much Ado about Nothing' itulah yang sebaik-baiknya dibuktikan Andy Murray. Ah, maksud kami, Sir Andy Murray.
ADVERTISEMENT
Pencinta tenis barangkali tidak akan lupa seemosional apa Murray dalam konferensi pers jelang Australia Terbuka 2019. Kala itu, Murray mengumumkan bahwa ia bisa saja pensiun begitu Wimbledon 2019 tuntas.
Di sisi lain, Murray juga tidak tahu apakah ia bisa bertahan sampai Wimbledon atau tidak. Sebagai catatan, Wimbledon tahun ini digelar pada 1 Juli hingga 14 Juli. Tapi, babak kualifikasinya sudah dimulai sejak 24 Juni.
Ternyata Murray belum selesai. Absen di Prancis Terbuka 2019, Murray menjajal Queen’s Club Championship 2019. Pembedanya, ia tidak bermain di nomor tunggal putra, tapi ganda putra.
"Kalaupun saya tidak bisa lagi bersaing di tunggal putra, saya baik-baik saja," kata Murray jelang Queen's Club 2019.
Laga final ganda putra Queen's Club 2019. Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP
ADVERTISEMENT
Murray berpasangan dengan Feliciano Lopez di Queen's Club tahun ini. Petenis Spanyol inilah yang menghajar Tim Henman dengan perlawanan sengit di babak kedua. Laga yang berjalan selama lima set itu menjadi pertandingan Grand Slam terakhir Henman.
"Saya gembira dengan pertandingan dan latihan ini. Saya juga gembira karena bisa melakoni keduanya tanpa rasa sakit," ucap Murray, dilansir The Guardian.
Murray tak cuma kembali bertanding. Petenis berusia 32 tahun ini juga kembali mengangkat trofi juara. Bersama Lopez, Murray mengandaskan perlawanan Joe Salisbury/Rajeev Ram, 7-6 (6), 5-7, 10-5. Gelar juara terakhir Murray sebelum ini adalah nomor tunggal putra Dubai Tennis Championship 2017.
"Jika saya tetap berprogres, saya bakal mencoba lagi bermain di nomor tunggal. Saya memiliki sejumlah pilihan setelah Wimbledon. Entah itu tetap bermain ganda, tapi mulai berlatih tunggal untuk AS Terbuka, sebelum benar-benar turun arena di nomor itu," jelas Murray, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Atau saya bisa mengambil rehat lebih panjang setelah Wimbledon, katakanlah sebulan atau enam minggu, hingga saya benar-benar siap di nomor tunggal. Setelahnya, baru bertanding lagi jelang AS Terbuka," kata Murray.
Andy Murray? A good old man, Sir! Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP
Cedera pinggul yang kembali mendera pada 2017 mengalihkan fokus Murray dari merengkuh gelar juara menjadi pemulihan fisik. Ketika kawan dan rivalnya berjibaku di atas lapangan tenis, Murray bertarung di atas meja operasi dan ruang terapi.
Mirip Murray yang melangkah ke turnamen sambil dihantui masalah, Lopez pun demikian. Namun, masalah Lopez bukan persoalan fisik seperti Murray. Kini, ia sedang dibayang-bayangi investigasi tuduhan pengaturan laga di Wimbledon 2017.
Namun, sesuram apa pun masalah yang ditanggung keduanya, gelar juara itu berhasil disegel. Mungkin memang tidak seprestisius Grand Slam, tapi gelar juara tetap gelar juara. Trofi perak itu adalah penanda bahwa kemenangan tak hanya berpihak kepada mereka yang sedang dalam keadaan baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Bagi Murray, pencapaian ini mungkin mengingatkannya kembali bahwa di atas lapangan tenis sana, masa tua pun bisa dilakoni dengan gembira dan gemilang. Jadi kalau memang seperti itu, buat apa angkat kaki lekas-lekas?