Aprilia Manganang Ternyata Tertekan Selama Jadi Pevoli Putri

19 Maret 2021 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aprilia Manganang. Foto: Instagram/@apriliamanganang-
zoom-in-whitePerbesar
Aprilia Manganang. Foto: Instagram/@apriliamanganang-
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks pemain voli putri nasional, Aprilia Manganang, kini telah berubah menjadi laki-laki. Aprilia didiagnosis menderita penyakit hipospadia oleh tim dokter TNI AD.
ADVERTISEMENT
Setelah berubah menjadi laki-laki, Aprilia kemudian mengikuti sidang perubahan nama, Jumat (19/3). Dalam sidang ini, dokter yang menangani Aprilia, Bagus Sulistyo Budhi, mengungkapkan sejumlah fakta, salah satunya adalah bagaimana tertekannya Aprilia saat masih aktif sebagai pevoli.
"Ketika dia menjadi atlet, saat bertanding, mendapat sorakan dari penonton dan lawan, jadi tekanan tersendiri bagi dia. Terkadang, saat April melakukan spike, lawan tak menerima, itu merupakan suatu pelecehan. Kondisi-kondisi seperti ini membuat dia tertekan dan ini yang membuat dia bingung, dan enggak tahu mau bagaimana," ucap Bagus.
Serda Aprilia Santini Manganang melambaikan tangan sebelum mengikuti sidang penggantian jenis kelamin dan penggantian nama secara virtual. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Beberapa tahun belakangan, Aprilia mulai menarik diri. Karena dia tak nyaman dan mulai frustrasi. Sehingga kami periksa kondisi Aprilia adalah depresi yang terselubung yang dialaminya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Aprilia ingin lepas dari tekanan yang dia alami. Cara yang menurut Aprilia tepat, lanjut Bagus, adalah menjadi dirinya sendiri.
"Dia ingin menjadi identitas dirinya yang sebenar-benarnya. Itu yang dia pegang. Saya berikan masukan dan pemahaman kepada April dan saya berikan psikologis secara singkat. Pemeriksaan anatomi dan lab dia menunjukkan seorang laki-laki dan hormonnya juga laki-laki," tutup Bagus.
Selama aktif bermain voli, Aprilia menjadi tulang punggung Timnas Indonesia. Keunggulannya dalam melakukan spike-spike keras kerap menjadi pendulang poin.
Beberapa medali pernah ia raih saat membela Timnas. Dua medali perunggu dan satu medali perak SEA Games menjadi catatan Aprilia selama mengenakan seragam 'Merah Putih'.
***