Atlet China Diinvestigasi Gegara Pakai Pin Komunis di Podium Olimpiade 2020

4 Agustus 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Tokyo, Jepang jelang Olimpiade 2020. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
zoom-in-whitePerbesar
Kota Tokyo, Jepang jelang Olimpiade 2020. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
ADVERTISEMENT
Dua pesepeda China, Bao Shanju dan Zhong Tianshi, diperiksa karena menggunakan pin komunis saat di podium medali Olimpiade 2020 pada Senin (2/8). Pin tersebut menampilkan gambar pendiri Partai Komunis China, Mao Zedong.
ADVERTISEMENT
Bao dan Zhong berhasil meraih medali emas untuk nomor balap sepeda trek beregu putri. Mereka finis dengan catatan waktu 31,895 detik. Namun, ketika upacara penyerahan medali, keduanya terlihat memakai sebuah pin di jaket mereka.
Pin tersebut dinilai sebagai simbol reformasi ekonomi dan budaya di China selama 60 tahun terakhir. Mereka pun dinilai telah mengabaikan aturan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang melarang penggunaan simbol politik di podium Olimpiade.
Alhasil, IOC akan menginvestigasi masalah itu dan menyerahkan sepenuhnya kepada komite Olimpiade masing-masing negara untuk memberikan sanksi. Juru bicara IOC, Mark Adams, menyampaikan dalam konferensi pers pada Selasa (3/8), bahwa ia telah menghubungi Komite Olimpiade China.
“Kami telah menghubungi Komite Olimpiade China, meminta laporan tentang situasinya,” ujar Adams, dikutip dari Insider.
ADVERTISEMENT
IOC sebelumnya telah melonggarkan aturan terkait aksi protes di Olimpiade. Aksi protes yang diperbolehkan adalah yang dilakukan di lapangan dan tidak mengganggu orang lain. Sedangkan yang dilarang adalah protes yang dilakukan di podium dan akan diganjar sanksi.
Kendati demikian, sebagian atlet tetap melakukan aksi protesnya di podium medali. Seperti aksi protes yang dilakukan peraih medali perak tolak peluru asal Amerika Serikat, Raven Saunders, yang menyilangkan tangannya saat penyerahan medali pada 1 Agustus 2021.
Penulis: Nurul Azzahra
***