Atlet Senam Dituding Tak Perawan, Kemenpora Bakal Tindak Tegas Pelatih

29 November 2019 12:03 WIB
comment
29
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatnas senam aerobik Indonesia. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatnas senam aerobik Indonesia. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Kontingen Indonesia di SEA Games 2019 diterpa kabar tak sedap. Adalah kabar pemulangan salah satu atlet putri tim senam artistik, Shalfa Avrila Siani (17), secara paksa oleh pelatihnya karena tak perawan.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu sampai membuat keluarganya terkejut dan melakukan cek keperawanan di salah satu rumah sakit. Hasil tes menunjukkan, atlet asal Kediri, Jawa Timur, tersebut dinyatakan masih perawan.
Menyoal kabar ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) angkat suara. Melalui keterangan tertulisnya, Kemenpora menyebut salah satu penggurus PERSANI (Persatuan Senam Seluruh Indonesia) memastikan kabar pemulangan Shalfa karena tak perawan tidak benar.
Sesmenpora Gatot S. Dewo Broto (ketiga kiri) menghadiri pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Hall Basket GBK, Rabu (27/11/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pihak PERSANI menyebut pemulangan Shalfa murni karena masalah performa dan prestasi. Mereka menilai performa Shalfa tak cukup memungkinkan untuk bersaing di SEA Games sehingga diputuskan untuk diganti dengan atlet lain.
"Kami (Kemenpora) baru mendapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games 2019 secara paksa oleh pelatih PERSANI. Kami langsung mengubungi Ibu Ita dari PERSANI, dan infonya sebagai berikut: Katanya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih PERSANI," bunyi pernyataan Kemenpora.
ADVERTISEMENT
"Yang benar, kata, Pak Indra (pelatih Shalfa di Jawa Timur) bahwa atlet tersebut indisipliner dan kurang fokus yang berdampak prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak di sertakan di SEA Games 2019. Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi," lanjut pernyataan itu.
"Kemenpora tentu cukup prihatin dengan kejadian tersebut. Kami sudah langsung komunikasi dengan PERSANI. Yang benar katanya terkait dengan masalah kondisi prestasinya, jadi tidak ada hubungannya dengan masalah mohon maaf, keperawanan. Sesuai dengan Perpres 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di Cabor, bukan di Kemenpora maupun KONI."
Tim senam Indonesia di SEA Games 2019. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kendati sudah mendapat penjelasan dari pengurus cabor, Kemenpora memastikan bakal menyelidiki lebih lanjut soal pemulangan atlet dari skuat senam Indonesia di SEA Games 2019. Jika terbukti benar pemulangan berdasarkan keperawanan, pelatih akan diberi tindakan tegas.
ADVERTISEMENT
"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas, karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan masalah prestasi," tegas Kemenpora.
"Kepada seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apa pun, karena itu akan berdampak luas pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan. Lebih baik berkonsultasi langsung pada pimpinan induk cabor ataupun KONI, jika tidak dapat terselesaikan langsung ke Kemenpora, agar isu-isu sensitif seperti itu bisa segera dimitigasi secepatnya," tutup pernyataan tersebut.