Audisi PB Djarum dan Segudang Keuntungannya

22 Oktober 2018 18:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Sayyid, peserta tunarungu pada Audisi Final Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum 2018 di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Sayyid, peserta tunarungu pada Audisi Final Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum 2018 di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk membuat prestasi olahraga bulu tangkis Indonesia di kancah internasional tetap menyala, klub PB Djarum melalui Djarum Foundation selalu berusaha mencari bibit-bibit berbakat lewat proses Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.
ADVERTISEMENT
Jaminan mutu kualitas latihan, fasilitas lengkap, serta kesempatan mentas di kejuaraan-kejuaraan bertarap nasional hingga internasional menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh PB Djarum, sehingga tak heran pula jika tiap tahunya ribuan peserta mendaftar untuk ikut audisi umum.
Terlebih, setelah pada 2015 lalu PB Djarum 'menjemput bola' dengan menyelenggarakan audisi di berbagai kota di Indonesia, animo masyarakat kian tinggi. Teraktual, pada audisi 2018 yang rampung September lalu, ada 5.957 peserta yang mendaftar.
Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan jika menengok peserta di tahun 2017 dengan total 4.058. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyebut peningkatan ini tak hanya membikin bungah, tapi juga mendukung visi dan misi PB Djarum untuk melestarikan generasi emas bulu tangkis Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Dari total delapan kota, ada 5.957 peserta yang hadir mengikuti audisi ini yang tersebar dari 32 provinsi. Melalui rangkaian audisi ini, kami ingin lebih banyak bibit-bibit pebulu tangkis yang sejak usia dini muncul dan dapat dibina agar kelak menjadi juara-juara dunia," ujar Yoppy saat konferensi pers audisi umum di GOR Jati, Kudus, yang juga dihadiri kumparanSPORT.
"Kami bangga dengan prestasi yang diraih atlet-atlet bulu tangkis Indonesia. Ini menjadi poin penting agar kemudian kita mempersiapkan regenerasi berikutnya. Tidak hanya untuk mempertahankan, tapi bagaimana merebut prestasi di nomor-nomor yang saat ini kita masih tertinggal," imbuhnya.
Setelah mendapat bibit paling ciamik, PB Djarum 'melayani' para atlet binaannya dengan berbagai sarana pra sarana untuk menunjang mereka ketika ditempa latihan. Mulai dari GOR Jarti yang jadi markas utama, terdapat 16 lapangan serta pusat kebugaran.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada asrama atlet yang letaknya hanya 20 meter dari GOR Jati. Dari keterangan Fung Fermadi selaku Manajer Tim PB Djarum, tiap kamar di tiap asrama memiliki kapasitas yang berbeda dan tiap atlet menempati kamar sesuai dengan kategori usianya masing-masing.
Pertandingan antarpeserta audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum 2018 di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan antarpeserta audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum 2018 di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
"Total ada 40 kamar untuk asrama putra dan putri, jadi di tiap asrama ada 20 kamar. Setiap kamar biasanya bisa diisi tiga orang, ada juga yang bisa menampung empat. Di kudus ada sekitar 100 atlet dibina, dan 20 orang dari total itu dibagi di asrama Kaliputu. Tiap kamar, satu kelompok usia digabungnya. Kalau digabungkan dengan yang besar, terus nakal, nanti bawa-bawa yang kecil," jelas Fung.
Selain fasilitas tempat tinggal, PB Djarum juga menyediakan perlengkapan untuk para atlet mulai dari sepatu bertanding hingga raket. Terkait baju dan makan pun, para atlet sudah disediakan layanannya.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk sepatu kita menyediakan untuk bermain bulu tangkis saja, untuk sepatu lari atau untuk pergi jalan-jalan mereka biasanya bawa sendiri. Sedangkan, untuk raket sendiri setiap atlet diberi empat buah," kata Fung.
"Jika patah nanti diganti yang baru, sedangkan untuk senar raketnya kami ada tempat sendiri untuk membetulkan dan memasangnya. Anak-anak juga harus makan di asrama di ruang makan. Kalau untuk mencuci baju, kami sudah sediakan laundry dan tempat mencucinya juga di dalam asrama (oleh petugas)," imbuh eks pemain bulu tangkis Indonesia era 1990-an itu.
PB Djarum pun tidak melupakan kewajiban mereka untuk menunjang pendidikan setiap kali menerima mereka yang lolos dari Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Yoppy menjelaskan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan beberapa sekolah untuk menampung atlet-atlet binaan sehingga bisa mendapat pendidikan formal laiknya siswa sekolah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak sekolah setiap hari seperti jadwal sekolah umumnya. Mereka masuk sekitar jam 09:30 pagi untuk yang sekolah di SMP dan SMA. Sedangkan untuk atlet usia SD tetap mengikuti jadwal normal sekolahnya (masuk dari pagi)," jelas Yoppy.
Yoppy Rosimin dan Fung Permadi di konferensi pers audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum, Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (06/09/2018). (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yoppy Rosimin dan Fung Permadi di konferensi pers audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum, Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (06/09/2018). (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
"Di sela-sela itu ada les tambahan, biasanya keterampilan Bahasa Inggris (satu orang seminggu tiga kali). Tujuan Berbahasa Inggris pada saat mereka bertanding di luar negeri, mereka bisa berkomunikasi, sedangkan kalau matematika untuk logika berhitungnya."
Segala fasilitas dan pemberian mutu latihan berkualitas yang diberikan PB Djarum ini juga diperuntukkan agar atlet bisa menembus pelatihan nasional (pelatnas).
Agar tujuan ini bisa tercapai, jajaran staff dan pelatih dengan curriculum vittae mentereng telah disiapkan oleh PB Djarum. Tengok saja nama-nama seperti Sigit Budiarto, Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, Ellen Angelina, Fung Permadi, yang dulunya sukses mengharumkan Indonesia ketika masih aktif bermain sebagai atlet pelatnas.
ADVERTISEMENT
Selain melahirkan prestasi dan prestise, keberhasilan atlet menjuarai turnamen bergengsi hingga masuk pelatnas, memberi kans buat para atlet mendapat guyuran bonus dari PB Djarum. Tentu saja, ini adalah 'bonus tambahan' sebagai apresiasi dari kerja keras berbuah prestasi.
Contoh teraktual, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan, Ihsan Maulana, hingga Debby Susanto, diberikan bonus ratusan juta oleh PB Djarum atas keberhasilan mereka menyumbangkan medali untuk Indoensia di ajang Asian Games 2018.
Karena diadakan setiap tahun, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum tentu menjadi kesempatan untuk mereka-mereka yang memiliki mimpi menjadi atlet bulu tangksi kebanggaan Indonesia.