Australian Open 2020: Servis sebagai Pemungkas Novak Djokovic

22 Januari 2020 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novak Djokovic di Australian Open 2020. Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Novak Djokovic di Australian Open 2020. Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hanya karena rekor kemenangan setnya di babak pertama Australian Open rusak pada edisi 2020, bukan berarti Novak Djokovic melempem.
ADVERTISEMENT
Sang Serbinator berhasil menutup babak kedua Australian Open 2020 dengan kemenangan 6-1, 6-4, 6-2 atas Tatsuma Ito pada Rabu (22/1/2020) di Rod Laver Arena Melbourne Park.
Berhitung mundur ke babak pertama sebentar, Djokovic kalah 2-6 di set ketiga. Kalau tidak ada kekalahan itu, Djokovic bisa melangkah ke babak kedua dengan straight set karena menang 7-6 (7-5), 6-2 di dua set awal.
Rekor yang ditorehkan Djokovic di Australian Open seperti ini: Ia tidak pernah kehilangan satu set pun di babak pertama sejak 2006.
Namun, tenang saja. Toh, Djokovic bisa bangkit dan menang 6-1 di set keempat. Kemenangan itu lantas menjadi kemenangan ke-900 Djokovic di turnamen ATP Tour.
Novak Djokovic saat ujian masuk Hogwarts. Foto: REUTERS/Issei Kato
Setiap jagoan punya pemungkas, setiap kemenangan punya taktik. Begitu pula dengan Djokovic. Juara tunggal putra Wimbledon 2019 ini menyebut serve (alias servis) menjadi kekuatan utamanya untuk memenangi laga.
ADVERTISEMENT
"Serve saya bekerja dengan sangat baik di babak pertama dan kedua. Saya memperbaiki dan melatih serve saya selama libur kompetisi," jelas Djokovic, dikutip dari laman resmi Australian Open.
"Meningkatkan kualitas serve jadi salah satu prioritas saya selama latihan. Latihan ini memudahkan saya untuk lebih banyak memenangi poin dari first serve," lanjut Djokovic.
Di sepanjang laga melawan Ito, serve Djokovic memang efektif. Ia memenangi 93% dari seluruh first serve-nya, sedangkan Ito hanya 66%. Catatan tersebut bahkan lebih bagus daripada babak pertama. Di laga melawan Jan-Lennard Struff tersebut, Djokovic memenangi 77% first serve-nya.
Djokovic barangkali bukan petenis dengan kualitas serve terbaik. Oke, dia tetap terbaik, tetapi mungkin bukan terbaik di antara yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Ambil contoh di final Wimbledon 2019. Kala itu Djokovic baku-hantam melawan Roger Federer. Masih ingat pertandingan itu? Duel itu berjalan empat jam 57 menit itu ditutup dengan kemenangan 7-6 (7-5), 1-6, 7-6 (7-4), 4-6, 13-12 (7-3) untuk Djokovic.
Federer menang segalanya bicara soal serve. Ukurannya macam-macam. Kita mulai satu-satu. Dari ace: Federer 25, Djokovic 10. Double faults (semakin sedikit semakin bagus): Federer 6, Djokovic 9.
Kemenangan first serve: Federer 63%, Djokovic 62%. Kemenangan second serve: Federer 51%, Djokovic 47%. Poin yang dimenangi dari first serve: Federer 79, Djokovic 74.
Akan tetapi, Djokovic terlihat hampir selalu punya cara untuk mengalahkan lawan-lawannya, termasuk Federer. Kala itu ia memang tidak bisa merusak serve Federer, tetapi bisa bertahan sejadi-jadinya di tiebreaks.
Tatsuma Ito di Australian Open 2020. Foto: REUTERS/Issei Kato
Pun demikian ketika ia mengalahkan Rafael Nadal di final Australian Open 2019. Permainan Djokovic membuat final itu seperti berjalan satu arah, tanpa twist dan kejutan.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 6-2, 6-3, dan 6-2 Djokovic tidak dapat disalahkan. Tenis milik Djokovic bukan tenis yang puitis, yang membuat para penontonnya bisa bernarasi macam-macam.
Tenis Djokovic adalah tenis yang mematikan, tenis yang membuatmu tak sempat berpikir macam-macam selain sepakat bahwa ia pantas menang.
Performa seperti itulah yang terlihat di laga ini. Kualitas demikian bukannya tidak mungkin mengantar Djokovic mempertahankan gelar Australian Open.
Novak Djokovic di Australian Open 2020. Foto: REUTERS/Issei Kato
Namun, Djokovic sudah lama hidup di atas lapangan tenis. Ia paham dinamikanya. Merasa spesial setelah kemenangan, sih, sah-sah saja asal jangan besar kepala.
Turnamen masih panjang. Di babak ketiga Australian Open 2020, Jumat (24/1/2020), Novak Djokovic akan kembali berhadapan dengan wakil Jepang, Yoshihito Nishioka.
"Ini 'kan baru babak kedua. Saya masih harus bertanding. Saya merasa percaya diri bermain di Australia. Rekam jejak saya di sini sangat positif," jelas Djokovic.
ADVERTISEMENT