Bogor Siliwangi Dinyatakan Mengundurkan Diri dari IBL

28 Mei 2019 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Savon Goodman di laga Stapac Jakarta vs Bogor Siliwangi, IBL 2018/19. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.
zoom-in-whitePerbesar
Savon Goodman di laga Stapac Jakarta vs Bogor Siliwangi, IBL 2018/19. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.
ADVERTISEMENT
Dua bulan setelah gelaran Indonesia Basketball League (IBL) 2018/19 rampung, kabar mengejutkan datang dari salah satu kontestan liga basket profesional Tanah Air ini, Bogor Siliwangi.
ADVERTISEMENT
Bogor Siliwangi dipastikan tidak akan ikut berkompetisi di musim depan karena lisensi mereka dicabut oleh pihak IBL. Keputusan pencabutan ini didasarkan karena Bogor Siliwangi tak bisa memenuhi ketentuan yang diwajibkan kepada klub.
Salah satu hal yang jadi permasalahan adalah keterlambatan Bogor Siliwangi membayarkan gaji pemain dan ofisial tim. Selain itu, Bogor Siliwangi juga dianggap tak bisa memenuhi persyaratan keikutsertaan. IBL pun menganggap Bogor Siliwangi mengundurkan diri.
“Semenjak musim lalu selesai, kami mengundang mereka untuk diskusi kelanjutannya. Kami masih menerima keluhan dari pada pemain dan pihak-pihak yang terlibat di Siliwangi Bogor, soal keterlambatan gaji dan lainnya,” kata Hasan Gozali selaku direktur IBL.
“Beberapa kali kami panggil tidak respons, tidak datang juga. Akhirnya mereka memberi kuasa ke direktur operasionalnya untuk berkomunikasi dengan kami. Setelah ketemu, kami minta mereka kewajiban ke pemain dan ofisial yang belakangan ini untuk dibereskan,” tambahnya menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Hasan Gozali (baju biru) saat konferensi pers IBL All-Star. Foto: Alan Kusuma/kumparan
“Keikutsertaan di musim berikutnya, secara administrasi kami tunggu sampai 20 Mei kemarin. Karena tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, sangat menyesal, kami harus mencabut lisensi mereka di IBL,” tegas Hasan.
Langkah selanjutnya yang bakal diambil pihak IBL adalah memfasilitasi mediasi antara Bogor Siliwangi dengan para pemain dan ofisialnya. Mereka masih punya kewajiban untuk membayarkan gaji yang tertunggak.
Setelahnya, IBL akan mencari tim baru untuk mengisi slot yang ditinggalkan Bogor Siliwangi supaya liga tetap berjalan dengan 10 tim musim depan.
“Sementara kami juga akan mencari tim baru untuk spot ke-10. Mungkin tim baru itu akan menampung pemain-pemain tersebut (Bogor Siliwangi). Ada beberapa yang menunjukkan minatnya, saya akan bertemu satu per satu dalam waktu dekat ini. Semoga bisa dapat yang visinya sama,” kata Hasan.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini melahirkan kans buat CLS Surabaya untuk kembali ke IBL setelah dua tahun terakhir mentas di ASEAN Basketball League (ABL). Pada musim teranyar ABL, CLS sukses merengkuh gelar juara usai mengalahkan Singapore Slingers 3-2 di partai puncak.
Hasan tak menampik kemungkinan kembalinya CLS. Namun, ia menegaskan bahwa CLS mesti mengikuti aturan teranyar yang sudah ditetapkan IBL.
CLS mengundurkan diri pada tahun 2017 karena tak bisa memenuhi permintaan IBL, yakni keharusan sebuah tim untuk berbentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
“Kami akan terbuka, kok. Tapi, sesuai dengan peraturan kami saja. Saya ke Surabaya datang untuk ketemu mereka, tapi mereka tetap enggak mau. Yang pasti sebelum draft pemain (kepastian tim mana) di bulan Agustus. Kalau memang tidak ada, kita akan jalan dengan 9 tim,” tutup Hasan.
ADVERTISEMENT