BWF World Tour Final: Wakil Taiwan Tundukkan Jonatan Christie

12 Desember 2019 20:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Jonatan Christie menutup laga kedua Grup A BWF World Tour Final 2019 dengan hasil minor. Melawan tunggal putra Taiwan, Wang Tzu Wei, Jonatan kalah 12-21 dan 17-21.
ADVERTISEMENT
Bukan, ini bukan laga yang mudah untuk Jonatan. Tertinggal 3-7, Jonatan mendekat 6-7. Progres itu membuat segelintir suporter Indonesia yang menonton di sekeliling Court 2 Tianhe Gymnasium pada Kamis (12/12/2019) bersorak girang.
Sayangnya, setelah menggiring skor pada kedudukan 9-10, permainan Jonatan seolah mandek. Tak ayal Wang mampu bergerak jauh hingga unggul 19-12.
Wang tidak menemui kesulitan berarti untuk merebut kemenangan 21-12. Jumping smash yang tidak mampu diamankan Jonatan membuatnya unggul 20-12. Game point itu berhasil diubah jadi kemenangan karena kesalahan Jonatan dalam membaca penempatan shuttlecock Wang.
Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Dok. PBSI
Di sepanjang gim pertama Wang tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia pemain yang garang. Masalahnya, Wang bukan pebulu tangkis yang lembek meski bermain kalem. Tiap meraih poin dan bergerak menjauhi Jonatan, raut muka Wang lempeng-lempeng saja, tuh.
ADVERTISEMENT
Ekspresi paling hebat, sih, mengepalkan tangan. Itu bukan pertanda bahwa Wang tak bernyali melawan Jonatan. Ketenangan dan ekspresi yang datar itu seperti menunjukkan bahwa ia paham bahwa Jonatan adalah lawan yang mesti dihadapi dengan tenang. Jangan sampai strategi dan taktik runtuh dirusak emosi.
Kekalahan di gim pertama seharusnya menjadi pelecut yang ampuh bagi Jonatan untuk tampil hebat dan membalikkan keadaan. Namun, Wang bukan lawan yang mudah buat ditaklukkan.
Permainannya tidak mengendur walau Jonatan bisa mengumpulkan poin demi poin. Akibatnya, Wang kembali memimpin di interval 11-10.
Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Dok. PBSI
Keunggulan yang digenggam Wang bukan keunggulan yang lebar. Tipis, malah. Mulai dari 11-10 tadi, 13-12, hingga 16-15. Masalahnya, keunggulan tipis pun bila dirawat dan dipertahankan sudah cukup untuk mengantarmu pada kemenangan. Dan benar saja.
ADVERTISEMENT
Pengembalian Jonatan yang melebar membuat skor berganti menjadi 16-19. Itu berarti, Wang hanya membutuhkan dua angka lagi untuk menyelesaikan laga dengan kemenangan.
Lewat adu reli yang sengit yang diawali dengan duel pukulan jauh dan ditutup dengan adu kuat depan net mengganjar Jonatan dengan poin ke-17 saat Wang sudah menggenggam 20 angka.
Kecenderungan Jonatan untuk memberi pukulan melebar kembali menjadi bumerang. Ia kehilangan akurasi sehingga shuttlecock jatuh di luar lapangan.
Kemenangan 21-17 pada pertandingan kedua BWF World Tour Final ini mempertontonkan Wang yang lain. Di tengah lapangan ia berteriak garang, memuntahkan seluruh emosi yang sejak awal ia peram sebaik-baiknya.