BWF World Tour Finals: Ganda Campuran Indonesia Gagal Tembus Semifinal

13 Desember 2019 14:11 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Ganda campuran Indonesia tak punya tempat di semifinal BWF World Tour Finals 2019.
ADVERTISEMENT
Kepastian itu didapat begitu Praveen Jordan/Melati Daeva menutup laga ketiga Grup B dengan kekalahan 8-21, 21-15, dan 22-20 dari Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada Jumat (13/12/2019).
Seandainya Praveen/Melati menang, Indonesia masih bisa mengirim Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle di semifinal ganda campuran.
Di atas Court 1 Tianhe Gymnasium, Praveen/Melati tak berkutik di sepanjang gim pertama. Tidak percaya? Wei/Qiong bahkan sanggup melewati interval dengan keunggulan 11-3.
Setelahnya Praveen/Melati tetap tak berdaya. Permainan cepat dan sengit Wei/Qiong memastikan duel gim pertama selesai dengan kekalahan 8-21 untuk Praveen/Melati. Hmmm... Telak betul, ya?
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Praveen/Melati punya kans untuk tak babak-belur di gim kedua. Buktinya, mereka bisa memimpin 11-6 di interval. Praveen tampil sebagai Praveen yang kita kenal. Pun demikian dengan Melati.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, permainan Wei/Qiong. Kecenderungannya, Wei melakukan eror yang membuat shuttlecock jatuh ke luar lapangan atau tersangkut di net.
Kondisi ini membuat Praveen/Melati memimpin 15-6. Drive Praveen yang cerdik dan tidak terbaca Qiong membuat kubu Indonesia unggul kian jauh 16-7.
Perubahan permainan yang signifikan tampak betul di sini. Smash-smash mematikan Wei jarang terlihat hingga momen ini. Namun, Qiong berulang kali menjadi penyelamat dengan melepaskan drive yang tricky. Cara ini membuat Wei/Qiong masih bisa mengubah skor jadi 9-17.
Kontrol bola yang tak cermat membuat Praveen melepaskan pukulan jauh yang membuat kedudukan jadi 18-11. Wei/Qiong mengira shuttlecock ke luar, ternyata jatuh tepat di dalam garis.
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Meski sempat tertinggal, Wei/Qiong tidak menyerah. Mereka mampu merapatkan jarak menjadi 14-18. Untungnya, return of service Praveen membuat skor berubah kembali menjadi 14-19.
ADVERTISEMENT
Smash kencang Melati yang diarahkan ke Wei adalah taktik jitu. Smash itu pada dasarnya dibidani oleh keputusan Wei untuk melepaskan pukulan tanggung. Melati menyambar shuttlecock tersebut dengan dropshot yang diarahkan ke tubuh Wei.
Tak siap dengan serangan itu Wei tak mampu mengamankan shuttlecock sehingga Praveen/Melati unggul 20-15. Gim kedua ditutup dengan kemenangan 21-15 oleh Praveen/Melati.
Pukulan menyilang Wei ibarat perjudian tak aman karena hanya membuat shuttlecock terlempar dari lapangan. Kemenangan ini membuka kembali kans Indonesia untuk mengirim satu wakil di semifinal ganda campuran.
Laga seru sudah muncul di awal laga gim ketiga. Praveen menyambar pukulan tanggung dan melepaskan smash menyilang ke arah Qiong. Manuver itu bertaji, Praveen/Melati mengimbangi jadi 2-2. Itu akibat pertama. Akibat kedua, senar raket Praveen putus karena pukulan kencang itu.
ADVERTISEMENT
Duel sengit tetap muncul. Kedudukan 10-9 untuk keunggulan tipis Praveen/Melati menjadi bukti. Sejak kedudukan 2-2 tadi, kedua pasangan bermain sama agresifnya. Reli yang diwarnai dengan pukulan tanggung jarang muncul. Sayangnya, justru Wei/Qiong yang unggul 11-10 di paruh pertama gim ketiga.
Situasi tambah genting karena Wei/Qiong menjadi 16-11. Ganda campuran nomor satu dunia ini piawai betul memanfaatkan drive-drive tanggung Praveen. Itu belum ditambah dengan placing menyilang Qiong yang sering menjadi kunci merengkuh keunggulan, termasuk di kedudukan 17-11.
Namun, Praveen/Melati masih mampu meraih tiga angka beruntun. Dua di antaranya dari pengembalian service jitu Praveen/Melati. Ini membuat kedudukan jadi 14-17. Drive Praveen yang tersangkut di net, sayangnya, memutus perolehan angka kubu Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lantas, giliran pengembalian Wei yang menjadi senjata makan tuan. Karena tidak terukur, pukulan jauhnya justru membuat shuttlecock terlempar dari ke luar lapangan. Kondisi ini membuat Praveen/Melati memangkas ketertinggalan jadi 15-18.
Laga belum selesai, saudara-saudara. Praveen/Melati merapat hingga 17-18. Pengembalian Qiong yang membuat shuttlecock mencium net mengubah skor jadi sama kuat 18-18.
Sayangnya, Wei/Qiong berhasil unggul 19-18. Mereka bahkan berhasil meraih match point karena pengembalian Praveen gagal menyeberangkan shuttlecock ke net. Kegagalan tersebut dapat dipahami. Praveen melepaskan pukulan dalam keadaan terjatuh karena berusaha menangkap shuttlecock yang mengarah ke kiri lapangan.
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Oke, 20-18, nih. Dalam kedudukan ini, adu drive sengit dan cepat muncul. Pada akhirnya, reli terhenti begitu Praveen melepas pukulan jauh yang membuat shuttlecock jatuh di area belakang. We/Qiong mengajukan challenge. Namun, upaya mereka gagal sehingga skor berubah jadi 19-20.
ADVERTISEMENT
Situasi serupa muncul setelahnya. Praveen/Melati menyamakan kedudukan jadi 20-20 lewat pengembalian jauh Praveen yang mengincar sudut tricky. Wei mengira pukulan tersebut bakal out, ternyata shuttlecock jatuh tepat di garis.
Sayangnya, perlawanan Praveen/Melati selesai dengan kekalahan. Dalam kedudukan 20-21, reli terhenti karena pukulan menyilang Praveen hanya sanggup membenturkan shuttlecock ke net. Itu berarti Wei/Qiong menang 22-20 di gim ketiga, Indonesia tanpa wakil ganda campuran di semifinal BWF World Tour Finals 2019.