Cegah Virus Corona, DBL Berlakukan WFH alias Bekerja dari Rumah

16 Maret 2020 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran DBL 2019 di FX Sudirman, Jakarta. Selasa (23/7/2019). Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran DBL 2019 di FX Sudirman, Jakarta. Selasa (23/7/2019). Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Merebaknya virus corona di Indonesia membuat segelintir institusi dan perusahaan menerapkan kebijakan bekerja di rumah (work from home atau WFH). Salah satunya adalah kompetisi basket level Sekolah Menengah Atas (SM) di Indonesia, DBL.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diumumkan DBL lewat Surat Keputusan (SK) yang juga diterima kumparanSPORT. Lewat surat tersebut, DBL mengumumkan bahwa semua karyawan mereka diwajibkan untuk bekerja di rumah selama satu pekan, mulai dari Senin (16/3/2020) sampai Minggu (22/3/2020).
Tentu saja, bekerja di rumah bukan berarti tak ada komunikasi antara tim. DBL menyatakan bahwa mereka meminta semua karyawan untuk menjaga komunikasi secara daring.
Surat Keputusan DBL menyoal bekerja di rumah. Foto: Dok. DBL
Di satu sisi, pergi ke kantor juga tak dilarang sama sekali. Namun, karyawan yang ingin pergi ke kantor mesti mendapatkan izin dari manager yang bersangkutan. Selain itu, DBL tidak merekomendasikan tiap-tiap karyawannya untuk melakukan perjalanan dinas ke luar kota maupun luar negeri.
Virus corona memang merebak dengan cukup cepat di Indonesia. Berdasarkan laporan terakhir dari pemerintah, sudah ada 117 orang Indonesia yang terjangkit virus corona.
ADVERTISEMENT
Langkah yang diambil DBL ini jelas masuk akal sebagai bentuk pencegahan. Pasalnya, social distancing memang menjadi salah satu cara untuk mengurangi pencegahan virus corona.
Para pelajar bermain basket. Foto: kumparan/Bergas Agung
Acara terakhir yang digelar DBL sebelum mengeluarkan SK ini adalah Elementary School Games (ESG) di Surabaya pada 12-15 Maret 2020. Nah, di acara ini, segelintir pencegahan virus corona juga sudah diterapkan DBL.
Di acara olimpiade seni dan olahraga tingkat Sekolah Dasar (SD) itu, DBL menyediakan hand sanitizer, menyemprotkan disinfektan ke area lomba, dan melakukan pengecekan suhu kepada peserta, pengunjung dan panitia. Selain itu, laga-laga semifinal dan final yang digelar pada Minggu (15/3) digelar tanpa penonton.