China Terbuka: Tiga Gim Penuh Arti bagi Anggia/Ni Ketut dan Gregoria

19 September 2018 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gregoria di laga melawan Akane Yamaguchi. (Foto:  ANTARA FOTO/INASGOC/Hadi Abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Gregoria di laga melawan Akane Yamaguchi. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Hadi Abdullah)
ADVERTISEMENT
Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani dan Gregoria Mariska Tunjung. Ketiga pebulu tangkis putri PBSI itu bermain tiga gim pada babak pertama di China Terbuka 2018, Rabu (19/9/2018).
ADVERTISEMENT
Selama tiga gim itulah, ketiganya berjuang habis-habisan untuk persembahkan tiket ke 16 besar. Pemilik nama terakhir, bisa tersenyum di akhir laga usai mengalahkan wakil tuan rumah, Chen Xiaoxin, dengan skor 12-21, 21-19, dan 23-21 selama 60 menit.
Tampil di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Gregoria hanya mampu menyamakan skor 1-1 di menit awal gim pertama. Setelah itu, atlet asal Wonogiri ini tertinggal 1-5 dan tak pernah mampu membuat kedudukan sama hingga 12-18. Tiga angka selanjutnya bagi Chen sekaligus menutup gim pertama dengan skor 12-21.
Di gim kedua, gantian Gregoria yang lebih dulu imbang 2-0. Tunggal peringkat 23 dunia ini masih unggul 4-1, tapi disamakan di angka tersebut. Imbang 4-4, skor lanjut tertahan di angka 5-5, 7-7, hingga 10-10.
ADVERTISEMENT
Gregoria pun balik tertinggal 10-11, tetapi juara dunia junior 2017 itu langsung menyamakan sekaligus menutup keran skor Chen dan balik unggul 16-11. Alot di pengujung gim kedua, skor tertahan 19-19. Masih unggul, Gregoria mampu memaksa lanjut ke gim ketiga dengan skor 21-19.
Nah di gim ketiga dalam pertemuan perdana kedua tunggal, menit pertama dibuka dengan skor 1-1. Selanjutnya Chen yang mendapat poin beruntun hingga Gregoria tertinggal 1-6. Masih mentok 8-11 di interval, angka di papan skor Gregoria bisa ditambah hingga menyamakan skor 12-12.
Sejak itu, perebutan tiket ke 16 besar betul-betul terasa. Kedua tunggal saling menambah angka sehingga perbedaan skor sangat tipis, mulai 16-16, 17-17, hingga 18-18, dan Gregoria menyegel match point pertamanya di skor 20-18. Sayang, laga berlanjut deuce.
ADVERTISEMENT
Skor tertahan 20-20 dan 21-21, tetapi pada akhirnya segala peluh di dahi Gregoria dari penampilan panjangnya selama sejam berbuah satu tempat di babak kedua dengan skor 23-21.
Jika Gregoria merangkum tiga gim dengan senyuman, Anggia/Ni Ketut berbeda. Berjuang tiga gim, pasangan putri Indonesia ini harus melepas tiket ke tangan ganda terbaik dunia asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dengan skor 16-21, 21-14, dan 24-26.
Di gim pertama, kedua ganda pun sudah sengit di skor imbang 13-13, 14-14, dan 15-15. Di gim kedua, Fukushima/Hirota mampu menahan Anggia/Ketut di skor 3-3. Ganda Jepang Juara Indonesia Open 2018 itu tertinggal 13-15 hingga 13-20 dan hanya mampu menambah satu angka hingga gim kedua ditutup.
Nah, sama seperti laga Gregoria vs Chen, gim ketiga Anggia/Ketut dan Fukushima/Hirota juga penuh drama angka kembar. Wakil Indonesia kali ini lebih pahit menelan kekalahan, setelah sempat unggul match point 20-18, yang lantas disamakan 20-20.
ADVERTISEMENT
Menyoal itu, Fukushima/Hirota bermain lebih sabar dan bisa mengurangi kesalahan sendiri sehingga terhindar dari angkernya poin-poin kritis gim terakhir.
"Saat sudah unggul di gim ketiga, ada momen-momen ketika kami tidak bisa mematikan lawan, padahal kesempatannya terbuka. Saat adu setting tadi kami juga merasa kurang beruntung," ucap Anggia seperti dilansir laman resmi PBSI, Rabu (19/9).
Dan akhirnya, masih sengit 21-21, 22-22, 23-23, hingga 24-24, itulah angka terakhir bagi Anggia/Ketut. Ikut kecewa soal adu setting, Ni Ketut mengatakan mereka kalah karena kurangnya fokus mempertahankan satu demi satu poin tersisa.
"Kami sudah tampil maksimal tapi kalah dari segi pikiran. Waktu kami main reli, ada pengembalian kami yang salah arah, ini cukup mengganggu kami. Saat setting memang sudah perang mental dan pikiran, di situ kami kalahnya," ucap Ketut mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, publik angkat topi terhadap perjuangan Anggia/Ni Ketut sebagai ganda putri Tanah Air pertama yang bisa menahan ganda putri nomor satu dunia itu dalam tiga gim selama BWF World Tour musim ini.