Chris John

Chris John: Mantan Atlet Tak Mesti Berpangku Tangan ke Pemerintah

9 September 2020 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chris John. Foto: Instagram/@chrisjohnindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Chris John. Foto: Instagram/@chrisjohnindonesia
ADVERTISEMENT
Tak bisa dilontarkan rasanya ketika seorang atlet bisa meraih juara dan naik podium. Senang? Jelas tak terbantahkan. Tapi ketika masa keemasan berakhir, akankah euforia itu bisa terus mengalir dirasakan?
ADVERTISEMENT
Tak sedikit mantan atlet di Indonesia yang merana usai tak lagi menggeluti profesi yang mereka tekuni semasa aktif menjadi atlet. Bahkan, tak sedikit pula mereka hidup dengan kategori cukup.
Salah satu mantan atlet cabang olahraga tinju Indonesia, Chris John, paham betul situasi ini. Saat tak lagi menjadi atlet, fenomena ini kerap kali ditemui di kalangan seprofesinya.
''Sebetulnya begini. Ketika dia murni atlet dulunya dan setelah dia pensiun, dia enggak bisa berwirausaha katakanlah, ya, mungkin enggak bisa kita paksakan juga begitu. Tapi, kita bisa carikan solusi,'' tutur Chris kepada kumparan.
Pemerintah sebetulnya punya peran penting memperhatikan fenomena ini. Sebagai pahlawan di bidang keolahragaan, mereka layak untuk diberikan jaminan hidup oleh negara.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Kemenpora sudah menunjukkan apresiasinya. Sebanyak 286 atlet mendapat kesempatan untuk mengabdi pada negara via Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Khusus (FK) Olahragawan Berprestasi.
Namun demikian, tentu ada kriteria yang mesti mereka jalani. Di titik ini tak seluruhnya atlet bisa berkarier di pemerintahan lantaran kudu memenuhi klasifikasi.
Menurut Chris, mantan atlet juga mesti punya pemikiran tersendiri. Saat menjadi masih aktif menjadi atlet, mereka mestinya sudah mengetahui langkah apa saja yang akan ditempuh usai pensiun.
Imam Nahrawi (kiri), Viktor Laiskodat (kanan) berpose bersama dua legenda tinju Indonesia: Ellyas Pical dan Chris John (berkacamata) di GOR Oepoi Kota Kupang, NTT (7/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
''Ini juga situasi yang cukup sulit sebetulnya. Pemerintah, pusat atau daerah, biasanya mengangkat atlet yang berprestasi untuk jadi PNS. Tapi kalau yang enggak, nih, ini yang agak sulit.''
''Tapi biasanya, mereka, si mantan atlet ini inisiatif, kok. Kalau memang dia dulunya mantan atlet tinju, ya, dia bisa jadi personal trainer di tempat gym, atau pelatih tinju untuk para calon atlet muda,'' kata pria yang pensiun dari dunia tinju pada 2013 lalu ini.
ADVERTISEMENT
Nah, guna memperbanyak bantuan pada mantan atlet, Kemenpora sudah membuat gebrakan. Pada 9 September 2020 atau bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional, akan ada hadiah buat para mantan atlet.
Chris John. Foto: Instagram/@chrisjohnindonesia
Tahun ini, Kemenpora memperingati Haornas dengan tema Sport Science, Sport Tourism, dan Sport Industry. Lewat misi ini, Kemenpora berkeinginan untuk tepat sasaran penyelenggaraan dan objek yang dituju.
''Ini patut diapresiasi, ya. Saat jadi atlet biasa dikasih bonus berupa uang, tapi saat sudah menjadi atlet juga ada pekerjaan yang akan mereka dapatkan,'' pungkasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten