Christian Hadinata Optimistis Bulu Tangkis Raup Banyak Medali Emas

26 Agustus 2018 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Christian Hadinata, sosok legendaris di bulu tangkis Indonesia. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Christian Hadinata, sosok legendaris di bulu tangkis Indonesia. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pria tinggi berkaus biru tua dengan logo Asian Games 2018 di dada kirinya berdiri tegap, menatap ramah ratusan orang yang bergantian ingin berfoto bersamanya. Meski sudah berusia 68 tahun, pria itu, Christian Hadinata, tetap tersenyum ramah, tak terlihat lelah, bahkan ketika disodorkan bangku ia menolak. 
ADVERTISEMENT
"Saya masih kuat," ucap Koh Chris —sapaan Christian Hadinata— dengan sopan. 
Ia sesekali berhenti untuk minum air mineral, lalu melanjutkan sesi foto bersama para penggemar. Walau harus mengantre cukup panjang, penggemarnya tetap sabar menunggu dan antusias saat gilirannya maju untuk berjabat tangan lalu mengabadikan momen bersama itu. 
Pemandangan tersebut dilihat oleh kumparan saat sesi meet and great di booth pavilion Bank Mandiri, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (26/8).
Koh Chris langsung beristirahat sejenak setelah menyelesaikan meet and great dengan seratusan penggemarnya. Maklum, usianya yang sudah tak mudah lagi membuat dia mudah lelah, meski semangatnya tak pernah berkurang.
Selang 20 menit kemudian, Koh Chris menyapa saya dengan ramah. Ia mulai menceritakan sedikit alasan mengapa dirinya terjun ke dunia bulu tangkis. Mulai dari terinspirasi oleh sejumlah pebulu tangkis terdahulunya seperti Tan Joe Hok, Ferry Sonnevile, dan Eddy Yusuf.
ADVERTISEMENT
"Dari situ saya termotivasi, terinspirasi bahwa ternyata bulu tangkis bisa mencatat prestasi atau bersaing dengan atlet internasional di dunia. Jadi dari situ mulai menseriusi untuk berlatih bulu tangkis," tutur dia. 
Bulu tangkis mulai ditekuninya sejak di bangku SD. Kedua orang tuanya juga mendukung, dengan syarat tidak menggunakannya untuk hal negatif. Setelah itu ia memulai pelatihan nasional (pelatnas) di Istora Senayan, Kompleks GBK tahun 1969. Jadi kalau ditotal, ia sudah berkarir di dunia bulu tangkis selama hampir 50 tahun. 
Namun, ia sempat membandingkan kondisi kesejahteraan yang dirasakan atlet dulu dan kini. Koh Chris menilai pemain bulu tangkis sekarang jika memiliki karier dan prestasi bagus maka masa depannya akan sejahtera. 
ADVERTISEMENT
"Kalau dibandingkan dengan sekarang dengan keadaan zaman saya main mah langit dan bumi. Sekarang luar biasa, ibaratnya kalau prestasinya bagus itu masa depan sejahtera. Kalau dulu ‘kan lebih kepada idealis banget, bagaimana kalau keluar negeri pulang jangan malu-maluin. Soal lain seperti materi dan penghargaan itu nomor kesekian," ucap Koh Chris.
Mantan Pebulutangkis Christian Hadinata dalam Meet and Greet di Booth Pavilion Bank Mandiri, Gelora Bung Karno, Jakarta 
 (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Pebulutangkis Christian Hadinata dalam Meet and Greet di Booth Pavilion Bank Mandiri, Gelora Bung Karno, Jakarta (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Setelah melalui masa-masa aktifnya sebagai atlet, ia kemudian memutuskan untuk pensiun. Meski pada awalnya ia tak berniat menjadi pelatih, namun Koh Chris mengakui ia memiliki beban moral untuk meneruskan tradisi prestasi bulu tangkis Indonesia. 
"Ada masa saya main jangan sampai prestasi itu menurun. Kalau menurun atau jelek itu kan malu kepada generasi yang sudah lebih bagus terdahulu," lanjutnya. 
ADVERTISEMENT
Pada momen Asian Games 2018 ini, Koh Chris juga mengungkapkan kebanggaannya karena Indonesia bisa kembali menjadi ruan rumah. Tak hanya itu, ia juga merasa terhormat bisa menjadi satu dari 8 atlet legendaris yang membawa bendera Dewan Olimpiade Asia (OCA), pada pembukaan Asian Games 18 Agustus lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno. 
"Luar biasa bangetlah, membanggakan. (Sebuah) kehormatan, ya, masih diingat gitu, dan multievent Asian Games 4 tahun sekali. Jadi, kemarin juga diberi kesempatan bawa obor, di Stadion GBK opening bawa bendera," ucapnya sambil tersenyum. 
Koh Chris juga sempat memuji Anthony Sinisuka Ginting pada partai final beregu putra beberapa waktu lalu. Ia kagum dengan perjuangan Ginting, meski akhirnya terhenti pada gim penentuan akibat cedera dan tak bisa melanjutkan pertandingan. 
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi sebetulnya perjuangan Ginting sudah luar biasa banget, ya, mengingat ranking lawan juga lebih baik dan sampai poin yang kritis masih berjuang sedemikian rupa. Kemarin juga bisa mengalahkan juara dunia, Kento Momota. Jadi, saya kira buat Ginting malah sesuatu yang positif," kata dia. 
Christian Hadinata berfoto bersama penggemar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Christian Hadinata berfoto bersama penggemar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Ia juga salut dengan sifat tak mudah menyerah dan semakin termotivasi usai kejadian tersebut. Termasuk di nomor individual, Anthony dan kawan-kawannya bisa membuktikan mereka tak tertandingi dan berpeluang besar menambah pundi-pundi emasi. 
Koh Chris juga berpesan agar para atlet yang masih bertanding untuk selalu berpikir positif dan meninggalkan prasangka tidak baik dari yang mencemooh mereka. Menurutnya, dengan merebut medali emas maka menjadi pembuktian mereka bisa berprestasi dan membalas omongan-omongan negatif. 
ADVERTISEMENT
"Setelah kekalahan di putra-putri, putra hanya perak dan putri perunggu, ya, sekarang harus dijawab dengan medali emas sebanyak-banyaknya. Kita masih punya peluang 4 nomor, ya, kecuali tunggal putri sudah enggak ada. 4 nomor sapu bersih aja, juara umum bulu tangkis Asian Games. Sejarah lagi, di rumah sendiri dan kado ulang tahun Kemerdekaan RI ke-73,” pungkasnya. 
=====
*Bank Mandiri sebagai prestige sponsor Asian Games 2018 juga secara aktif memberikan dukungan dan menyediakan berbagai pelayanan selama perhelatan pesta olahraga terbesar se-Asia ini, baik di Jakarta dan Palembang. 
Dalam edisi khusus Asian Games 2018, Bank Mandiri menerbitkan beberapa produk edisi, mulai dari mandiri debit, mandiri kartu kredit dan mandiri e-money. Dalam e-money edisi The Legends menampilkan tiga potret legenda atlet Indonesia, yakni Christian Hadinata, Yayuk Basuki dan Rudy Hartono.
ADVERTISEMENT