Denmark Open: Ganda Taiwan Singkirkan Wahyu/Ade di Babak Kedua

17 Oktober 2019 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso di Malaysia Open 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso di Malaysia Open 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Tidak ada duel perempat final Denmark Open 2019 untuk Wahyu Nayaka/Ade Yusuf. Laga babak kedua melawan Lu Ching Yao/Yang Po Han pada Kamis (17/10/2019) selesai dengan kekalahan 22-20, 12-21, 19-21.
ADVERTISEMENT
Duel sengit ala sektor ganda sudah muncul sejak laga yang berlangsung di Court 2 Odense Sportspark ini dimulai. Adu smash dalam duel reli menjadi pemandangan yang acap muncul di awal gim pertama.
Permainan seperti itu menjadikan laga berjalan alot yang ditandai dengan ketatnya skor, mulai dari 3-3 hingga 8-8. Meski demikian, keunggulan interval melayang ke tangan Lu/Yang dalam kedudukan 11-9.
Lu/Yang mampu mengubah kedudukan menjadi 14-10 usai interval. Ini adalah buah dari efektivitas permainan cepat mereka dan eror yang dilakukan Wahyu/Ade. Kecenderungannya, Wahyu/Ade sering mati langkah saat merespons serangan ganda Taiwan tersebut.
Tekanan intens yang diberi Lu/Yang menyulitkan Wahyu/Ade untuk mencari celah menyerang balik. Tidak mengherankan jika ganda putra Indonesia ini tertinggal 12-17.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, Lu/Yang juga kebal eror. Beberapa kesalahan berhasil dimanfaatkan Wahyu/Ade untuk mendulang angka sehingga mampu merapatkan jarak jadi 16-17.
Pun demikian ketika Wahyu/Ade menyamakan kedudukan jadi 18-18. Reli sengit depan net yang digagas Lu/Yang berujung buntung karena pengembalian mereka membentur net.
Dalam kedudukan 19-19 reli pendek, tetapi sengit terjadi. Ade sampai terjatuh dan mesti mengembalikan smash Lu dalam keadaan terduduk. Hebatnya, pukulan tersebut tidak kehilangan akurasi.
Meski demikian, pertahanan Wahyu/Ade runtuh juga digempur serangan lawan. Penutupnya adalah kegagalan Wahyu/Ade menyambut jumping smash lawan.
Meski lawan membukukan game point 20-19, Wahyu/Ade tak mau melepas gim begitu saja. Mereka tidak hanya berhasil menyamakan kedudukan jadi 20-20. Pengembalian jauh Ade menjebak dengan brilian. Lu/Yang menyangka pukulan itu bakal out, ternyata shuttlecock jatuh tepat di garis.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 22-20 pada akhirnya menjadi milik Wahyu/Ade. Adu smash jauh berhasil dimenangi Wahyu/Ade akibat kegagalan Lu/Yang mengantisipasi gempuran serangan.
Lu/Yang sebenarnya bisa menjangkau bola, tetapi pukulan kencang Wahyu/Ade membuat mereka kehilangan kendali sehingga shuttlecock terjatuh di luar lapangan.
Gim kedua diawali dengan situasi mirip. Duel sengit menjadi warna yang paling dominan. Kedudukan pun ketat dari 5-5 hingga Lu/Yang memimpin tipis 9-8.
Keunggulan 11-8 menjadi pijakan yang kokoh bagi Lu/Yang untuk membangun permainan. Permainan mereka jauh lebih efektif dan memancing Wahyu/Ade melakukan kesalahan sendiri, terutama ketika diajak berduel dalam jarak dekat. Permainan cepat menghilangkan akurasi. Dari sini, Lu/Yang memimpin 15-11.
Berbeda dengan gim pertama, Wahyu/Ade seperti tidak menemukan cara untuk melepaskan diri dari tekanan lawan. Lu/Yang tambah leluasa mengeksploitasi celah dalam permainan Wahyu/Ade. Tak tanggung-tanggung, Lu/Yang berhasil menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan 21-12.
ADVERTISEMENT
Keunggulan kembali ditancapkan Lu/Yang dalam-dalam di awal gim ketiga. Mereka memimpin hingga 7-2. Wahyu/Ade akhirnya berhasil menghentikan perolehan poin Lu/Yang untuk sementara.
Rangkaian smash jauh Wahyu ditutup dengan jumping smash Ade. Lu/Yang bisa menerima shuttlecock, tetapi pengembalian tak sempurna memberikan poin ke kubu Wahyu/Ade.
Skenario serupa juga muncul saat Wahyu/Ade memangkas jarak menjadi 7-9. Bedanya reli sengit itu ditutup dengan pengembalian lawan yang kelewat kencang sehingga membuat shuttlecock terlempar ke luar lapangan.
Manuver defensif yang oke dapat menjadi senjata pemungkas untuk mematikan permainan lawan. Lu/Yang cenderung melakukan kesalahan ketika sedang beradu cepat dan kuat dalam duel reli. Itu terjadi saat Wahyu/Ade memangkas jarak menjadi 9-10 maupun saat menyamakan kedudukan jadi 10-10.
ADVERTISEMENT
Berulang kali digempur serangan, berulang kali pula Wahyu/Ade meredam. Ujungnya, lesakan smash Lu/Yang menjadi bumerang karena gagal menyeberangkan shuttlecock ke bidang permainan Wahyu/Ade.
Tertinggal 10-11 di interval, Wahyu/Ade memimpin balik menjadi 13-11. Smash menyilang yang menyasar celah yang muncul di antara posisi berdiri Lu dan Yang mengganjar Wahyu/Ade dengan poin ke-13 tadi.
Dalam situasi genting, Lu/Yang masih saja melakukan eror. Salah satu kasusnya saat mengembalikan smash menyilang Ade. Manuver itu kehilangan akurasinya dan membuat shuttlecock terlempar jauh ke luar lapangan. Ini membuat Wahyu/Ade mengejar 18-19 setelah sempat tertinggal 15-18.
Namun, happy ending tidak berhasil dituliskan Wahyu/Ade. Meski sempat menunda torehan poin saat lawan meraih match point 20-18, Wahyu/Ade kalah dalam adu reli setelahnya.
ADVERTISEMENT
Digempur tubian smash, pertahanan Wahyu/Ade runtuh sehingga tidak sanggup mengembalikan shuttlecock kiriman Lu/Yang. Dengan cara itu, Lu/Yang menuntaskan duel gim ketiga dengan kemenangan 21-19.