Di GP Thailand, Marquez Segel Gelar Juara Dunia 2019

6 Oktober 2019 14:50 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marc Marquez di sesi latihan bebas MotoGP Thailand 2019. Foto: TWitter: Michelin Motorsport
zoom-in-whitePerbesar
Marc Marquez di sesi latihan bebas MotoGP Thailand 2019. Foto: TWitter: Michelin Motorsport
ADVERTISEMENT
Hanya diri sendiri dan Tuhan yang tahu semenyebalkan apa MotoGP Thailand 2019 ini untuk Fabio Quartararo.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Hampir di sepanjang balapan pada Minggu (6/10/2019) ini Quartararo selalu ada di posisi terdepan. Namun, puja-puji dan sorak-sorai pada akhirnya tetap menjadi miliki Marc Marquez.
Oke, satu-satu. Pertama, Marquez berhasil menyalip Quartararo di putaran terakhir. Namun, kemenangan Marquez di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, hanya menjadikannya sebagai pebalap tercepat di GP Thailand untuk kali ini tak lebih dari pemanis.
Berita terbesarnya adalah *drum rolls* Marquez menjadi juara dunia 2019.
Mari kita ulang sebentar. GP Thailand sepertinya menjadi balapan paling mengasyikkan bagi Marquez pada musim 2019.
Fabio Quartararo di sesi latihan bebas MotoGP Inggris. Foto: David Klein/Reuters
Kalau ia menang dan unggul dua poin atas Andrea Dovizioso yang kini berstatus sebagai runner up sementara, Marquez bakal juara. Misalnya begini. Marquez finis pertama, sementara Dovizioso kedua atau lebih buruk.
ADVERTISEMENT
Skenario itulah yang pada akhirnya membuat Marquez menyelesaikan balapan dengan semringah. Peduli setan dengan pengalaman cedera di pra-balapan. Ia kembali ke puncak dunia.
Buat Marquez, ini adalah gelar juara dunianya yang keenam selama berkiprah di MotoGP dan yang keempat dalam empat musim beruntun (2016, 2017, 2018, 2019).
Itu hanya MotoGP. Kalau dikumpulkan sejak kelas 125cc, ini menjadi gelar juara kedelapan Marquez. Dasar bocah alien.
Marc Marquez merayakan kemenangannya. Foto: Reuters/Albert Gea
Quartararo memulai balapan dengan meyakinkan. Posisi terdepan diamankannya dalam tiga lap pertama. Di belakangnya tentu saja ada Marquez yang mengekor. Keduanya berselisih sekitar 0,5 detik.
Hingga balapan menyisakan 14 lap, sih, kondisi itu terlihat tidak mustahil. Marquez memang belum sanggup menyalip Quartararo di posisi terdepan. Namun, posisinya yang di urutan kedua jauh lebih baik ketimbang Dovizioso yang ada di peringkat keempat.
ADVERTISEMENT
Kalau mau jujur, hingga balapan menyisakan 12 lap, Quartararo dan Marquez tidak pernah berjauhan. Kendati begitu, gejolak di antara keduanya nyaris nihil.
Tidak ada duel seru ketika keduanya berimpitan memasuki tikungan atau kebut-kebutan dalam posisi sejajar di trek lurus. Sama seperti cuaca hari ini: Semuanya tenang-tenang saja. Namun, itu jelas cuma pengamatan kita, orang awam.
Barangkali yang benar-benar merasa terancam adalah Doviziozo yang posisinya tak juga membaik. Bahkan Alex Rins menjadi ancaman serius untuknya karena sang pebalap Suzuki Ecstar acap membuntuti. Seperti tinggal menunggu waktu saja sampai Rins berhasil menyalip Dovizioso.
Andrea Dovizioso pada sesi latihan bebas MotoGP Inggris. Foto: David Klein/Reuters
Yang menyebalkan, perubahan berarti tak muncul ketika balapan tinggal enam putaran lagi. Performa Marquez yang konstan seperti mengubah cuaca cerah Thailand menjadi awan mendung bagi Dovizioso.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak mendung kalau ia lagi-lagi menjadi runner up? Cepat, sih, cepat, tetapi tidak cukup cepat untuk menjadi juara dunia. Semakin melekatlah julukan pebalap serba nyaris itu untuk Dovizioso.
Balapan Sirkuit Buriram belum kehabisan cerita karena Marquez ini benar-benar gila. Ia sempat menyalip Quartararo di empat lap terakhir.
Namun, Quartararo juga belum tamat. Kalau mahkota juara tidak bisa dimilikinya, setidaknya podium puncak harus diamankannya.
Tekad tadi untuk sementara tidak muluk-muluk. Dengan segera pebalap asal Prancis itu mengamankan kembali posisi terdepan.
GP Thailand kembali menunjukkan rupa sebenarnya: Pertarungan sengit di putaran-putaran terakhir. Situasi ini mirip edisi 2018 ketika Dovizioso dan Marquez berduel sengit hingga lap terakhir.
Hanya, kali ini duel itu melibatkan Marquez dan Quartararo. Seketat apa pun pebalap lain bersaing di belakang, mereka tetap tak bisa jadi pusat perhatian. Tsk.
ADVERTISEMENT
Yang ditakutkan Quartararo benar-benar terjadi. Marquez menyalipnya di putaran terakhir. Terakhir. Persis tahun lalu. Edan betul.
Ya, begitulah. Pada akhirnya Quartararo yang mendengus kesal sambil mengendarai motornya.
Tidak ada tinju yang teracung. Tidak ada sorak-sorai girang. Kalaupun sorak-sorai itu ada, semuanya berasal dari kubu Repsol Honda.
Itu bukan sorak-sorai sembarangan. Itu sorak-sorai si juara dunia.