Efek NBA 2019/20 Dibatalkan: Gaji Pemain Dipotong 50% dan Salary Cap Dikurangi

9 April 2020 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner NBA, Adam Silver, memperkenalkan trofi NBA All-Star MVP dengan nama Kobe Bryant. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner NBA, Adam Silver, memperkenalkan trofi NBA All-Star MVP dengan nama Kobe Bryant. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ditundanya NBA 2019/20 karena pandemi virus corona menimbulkan permasalahan lain. 20 tim dari liga basket profesional Amerika Serikat itu dikabarkan menghadapi krisis finansial serius imbas tidak adanya pemasukan.
ADVERTISEMENT
Menyikapi masalah ini, Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional (NBPA) telah melakukan conference call bersama agen pemain NBA pada Selasa (7/4/2020). Di sana, NBPA mengabarkan belum ada kepastian menyoal masa depan kompetisi.
Ada beberapa opsi yang muncul seperti menggulirkan laga tanpa penonton, namun ada pula pilihan terburuk yaitu membatalkan NBA musim ini. Jika skenario terakhir yang diambil, para agen pemain diberitahu akan ada pemotongan gaji sebesar 25% oleh tim.
Pertandingan NBA antara Los Angeles Lakers dan Los Angeles Clippers. Foto: Kirby Lee-USA TODAY Sports
Sementara dilaporkan New York Daily News, kebijakan ini tidak akan diberlakukan kepada pemain yang dilepas oleh tim sebelum 13 Maret atau pemain yang memiliki kontrak dua arah (two way contract).
Two way contract baru berlaku di NBA 2017/18. Kontrak ini menetapkan bahwa gaji seorang pemain tergantung pada liga tempat mereka dimainkan. Ambil contoh Tacko Fall yang bermain untuk Boston Celtics di NBA dan Maine Red Claws di G-League.
ADVERTISEMENT
Besaran pemotongan gaji yang dikabarkan NBPA ini lebih kecil dari yang dilaporkan oleh jurnalis The Athletic, Shams Charania. NBA disebut sudah meminta pemotongan gaji sebesar 50% yang dimulai pada 15 April mendatang.
Kristaps Porzingis dikepung tiga pemain Boston Celtics. Foto: USA Today/Reuters/Jerome Miron
Kebijakan NBA ini disebut tak hanya berlaku ketika musim diputuskan batal, melainkan tetap dilakukan selama periode penangguhan kompetisi. Jurnalis ESPN yang terpercaya soal info NBA, Adrian Wojnarowski, bahkan sudah melaporkan ini sejak satu bulan lalu.
Impak lain yang diperkirakan muncul jika NBA 2019/20 dibatalkan adalah berkurangnya salary cap (batas gaji total yang dikeluarkan satu tim). Dilaporkan CBS Sport, akan ada pengurangan sekitar 8 juta dolar Amerika Serikat untuk musim 2020/21.
Sebagai gambaran, untuk NBA 2019/20 salary cap yang ditetapkan adalah 109,14 juta dolar AS. Angka ini awalnya diperkirakan naik menjadi 115 dolar AS musim depan. Namun, dengan kemungkinan pengurangan maka salary cap musim depan diperkirakan menjadi 108 juta dolar AS.
ADVERTISEMENT
Krisis finansial bisa dipahami menjadi tantangan besar yang dihadapi. Pihak NBA bahkan sudah memangkas gaji karyawan mereka sebesar 20% sejak pertengahan Maret, termasuk gaji yang dipotong adalah Komisioner NBA, Adam Silver.
Beberapa tim bahkan sudah merumahkan sebagian besar karyawannya seperti Utah Jazz, sementara Philadelphia 76ers memotong 20% gaji pegawai. Dilaporkan ESPN, akan ada 55.000 orang kehilangan pekerjaan jika NBA 2019/20 dibatalkan dan NBA bakal kehilangan lebih dari 1 miliar dolar AS.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!