Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Sepenting-pentingnya satu kegiatan, yang lebih penting dari kegiatan itu sendiri adalah persiapannya. Tentu, ada kemungkinan Anda tetap gagal kendati sudah bersiap dengan 100%. Namun, Anda jelas akan gagal jika tidak melakukan persiapan dengan baik.
Persiapan tentu menjadi hal yang krusial dalam maraton . Nick Sandy Santiago, seorang pelari maraton level amatir, menyatakan bahwa ia melakukan persiapan selama 12-16 pekan sebelum memulai lomba maratonnya.
Pria yang akrab disapa Santi itu adalah pelari maraton yang sudah berpengalaman. Ia sudah merambah dunia ini sejak 2015 dan telah mengikuti 17 lomba.
Jika Santi yang sudah berpengalaman saja melakukan persiapan sepanjang dan sedetail itu, bagaimana dengan orang yang baru ingin menjajal maraton?
Well, jawabannya jelas, persiapannya mesti lebih matang lagi. Oleh karena itu, RunStyle mencoba untuk memberikan beberapa tips bagi kalian yang baru ingin mengikuti maraton untuk pertama kalinya.
Tenang saja, tips-tips ini dihimpun dari orang-orang yang sudah berpengalaman mengikuti maraton, kok.
Biasakan Diri
Kans kalian untuk sukses dalam ujian akan berkurang sekian persen jika kalian belajar dengan SKS alias sistem kebut semalam. Idealnya, kalian harus belajar sampai materi itu tertanam di pikiran kalian.
Begitu juga dengan maraton. Tubuh kalian akan kaget jika kalian baru melakukan persiapan satu minggu, atau lebih parah lagi, tiga hari sebelum maraton dimulai. Itulah yang menjadi alasan Santi melakukan persiapan 12-16 minggu sebelum lomba.
Nah, untuk membiasakan diri, yang perlu kalian lakukan jelas: Berlari. Agar optimal, dalam latihan tersebut kalian bisa mengombinasikan easy run (lari kecil atau jogging) dengan sprint (lari cepat).
Selain itu, tambah jarak lari secara gradual dari persiapan pada pekan pertama sampai minggu-minggu terakhir menjelang maraton. Agar lebih oke lagi hasilnya, tak ada salahnya untuk melakukan cross training. Tak cuma berlari, kalian juga bisa melatih tubuh dengan bersepeda, angkat beban, sampai berenang.
Jaga Nutrisi
Memperhatikan asupan tak kalah pentingnya dengan pengondisian tubuh untuk berlari. Menurut Santi, beberapa pekan sebelum maraton ada baiknya kalian mencoba untuk melakukan diet rendah karbohidrat (keto). Dengan begitu, tubuh kalian akan terbiasa menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Namun, menurut pelari lain yang diwawancarai RunStyle, Bahtawar Muzakky, ada baiknya beberapa hari—utamanya H-1—sebelum maraton perbanyak konsumsi karbohidrat. Pria yang kerap dipanggil Baba itu menyatakan bahwa karbohidrat penting agar tubuh kalian memiliki cadangan energi.
Selain itu, beberapa makanan wajib dihindari, seperti gorengan, makanan pedas, dan makanan berserat. Makanan pedas akan membuat tubuh kalian bekerja lebih keras dan kekurangan energi saat nanti lomba.
Oh, ya, jangan lupa juga perbanyak minum air mineral.
Siapkan Pikiran
Maraton tak melulu soal fisik, tetapi juga perkara mental. John Loftus, seorang pelatih lari bersertifikat dari Amerika Serikat, berbicara kepada Active.com bahwa kalian mesti percaya diri ketika memasuki garis start maraton.
Namun, jangan kelewat percaya diri. Ingat, kalian adalah pelari rookie. Jangan berambisi untuk memenangi perlombaan, terlebih mencetak rekor.
Loftus menyatakan bahwa yang mesti dilakukan oleh pelari pemula adalah bersenang-senang sembari tetap fokus terhadap garis finis. Dengan begitu, kalian bisa menyelesaikan lomba dengan positif.
Oh, ya, jangan lakukan semuanya dengan mepet. Persiapkan perlengkapan beberapa hari sebelum maraton dimulai dan jangan terlambat jalan menuju venue. Dijamin, pikiran kalian akan lebih relaks.
Atur Strategi
Seperti olahraga pada umumnya, berlari maraton butuh strategi yang tepat. Cara pertama yang bisa kalian lakukan adalah pelajari rute maraton yang akan kalian ikuti.
Dari situ, kalian bisa mengatur, ‘Di mana saya bisa berlari lebih cepat? Di mana saya mesti menjaga kecepatan?’. Setelah itu, terapkan strategi yang sudah kalian siapkan di sesi latihan.
Jangan Lupa Istirahat
Oke, RunStyle paham kalian excited mengikuti maraton pertama ini. Namun, jangan latihan berlebihan. Ingat, istirahat tak kalah pentingnya dari latihan itu sendiri.
Baba mengakui bahwa ia beristirahat total selama dua hari dalam satu pekan. Santi, sementara itu, beristirahat bisa sampai tiga kali. Namun, kalian bisa mengatur sendiri di hari apa saja kalian ingin beristirahat.
Menjelang maraton, kurangi intensitas latihan. Ketika memasuki hari-H, jangan pemanasan terlalu berat dan bergerak terlalu banyak. Kalian akan bergerak banyak di race, jadi jangan sia-siakan tenaga kalian.