Fabio Quartararo Akui Kesalahannya di GP San Marino: Saya Buru-buru Kejar Miller
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pebalap Petronas Yamaha tersebut tercecer dari posisi tiga ke lima pada awal balapan. Ia bahkan tak bisa menyalip calon rekannya di tim pabrikan Yamaha, Maverick Vinales, di enam lap pembuka.
Quartararo sendiri merasa terlalu senang membuntuti Vinales karena motornya lebih cepat. Lalu, ia coba menyalip Miller yang ketika itu ada di peringkat ketiga.
Sayangnya, ban depan motor YZR-1 milik Quartararo kepanasan sehingga terjatuh di tikungan keempat. Ia lalu tercecer makin jauh hingga ke peringkat 20 dan keluar dari lomba setelah ia masuk pit akibat masalah mesin, yang menurutnya tak cukup bertenaga.
“Setelah saya menyalip Maverick, saya bilang ‘Oke, saya harus mengejar Jack’. Sayangnya, saya mengejarnya bak balapan di lap terakhir ketika balapan masih tersisa 19 lap,” tutur Quartararo, dilansir Motorsport.
ADVERTISEMENT
“Jadi, itu kesalahan saya. Tentu saja, berada di belakang Maverick membuat ban saya panas dan tekanan ban saya naik,” tambah pebalap 21 tahun tersebut.
Karena ia tak finis, Quartararo akhirnya kehilangan posisi puncak klasemen pebalap pada Andrea Dovizioso, yang finis di peringkat ketujuh. Kendati demikian, Quartararo mengatakan bahwa ia takkan mengubah pendekatan balapnya musim ini untuk sekadar meraup poin.
“Tidak, jujur saja saya mau menang balapan lagi. Hari ini, saya terlalu senang, karena bisa berada di belakang Maverick lalu merasa itu lebih mudah,” tutur pemilik nomor 20 tersebut.
“Momen seperti ini membuat saya frustrasi karena saya tak bisa menyalipnya. Ketika saya menyalipnya, ban saya kepanasan dan tekanannya lebih besar,” pungkas Quartararo.
ADVERTISEMENT
Well, apakah Quartararo berhasil memperbaiki kesalahannya dan kembali berada di puncak klasemen pebalap pada GP Emilia-Romagna yang berlangsung pada Minggu (20/9) ini? Patut ditunggu.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
Penulis: FM Aditomo