Fisik Pebulu Tangkis Indonesia Kedodoran dalam 3 Turnamen di Thailand

9 Februari 2021 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan pada pertandingan pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Erika Sawauchi/Badmintonphoto/BWF
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan pada pertandingan pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Erika Sawauchi/Badmintonphoto/BWF
ADVERTISEMENT
Tiga gelaran turnamen bulu tangkis baru saja dijalani oleh Tim Indonesia, Januari 2021. Hasilnya, hanya satu piala yang dibawa pulang ke Tanah Air melalui ganda putri di Yonex Thailand Open.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari penampilan skuat Merah Putih, Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, menuturkan bahwa ada sejumlah faktor yang membuat atlet-atlet kurang menggigit. Beberapa yang disoroti adalah fisik yang kedodoran dan kelebihan berat badan.
''Saya akui beberapa atlet kondisi fisiknya memang masih kedodoran. Secara khusus saya sudah berbicara dengan para pelatih fisik, di minggu ini kami akan melihat dulu apa saja yang kurang lalu minggu depan mencoba memenuhi kebutuhan program agar sesuai standarnya. Termasuk pemenuhan gizi dan suplemen dari tim medis,'' kata Iwan, dalam keterangan resminya dikutip laman PBSI, Selasa (9/2).
Pebulu Tangkis Indonesia Anthony Ginting pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
''Untuk beberapa pemain yang overweight juga kami fokuskan kondisi fisiknya agar kembali ideal, karena kalau sudah overweight, kerja ototnya dan kerja untuk menggerakan tubuhnya butuh tenaga ekstra di samping geraknya menjadi lambat. Pada akhirnya ini mempengaruhi daya tahan yang menjadi pondasi dari semua,'' kata dia menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Dua persoalan ini memang jadi masalah baru yang dihadapi sejumlah atlet dari pemusatan latihan Cipayung, Jakarta Timur. Sebab, selain sudah lama tak merasakan atmosfer kompetisi karena pandemi corona, mereka juga mesti menjalani serangkaian kegiatan yang tak biasa.
Satu yang diamati adalah bertanding dengan kondisi pandemi memang membuat pemain tertekan. Mulai dari harus tertib protokol kesehatan, keterbatasan ruang gerak, dan mesti menjalani tes usap dalam waktu terus menerus membuat pemain khawatir.
''Saya sudah rapat dengan semua. Hal non-teknis ini harus kita antisipasi dan saya menyarankan kita coba simulasi di lingkungan pelatnas dengan situasi yang sama seperti di dalam pertandingan yang akan kita hadapi,'' kata Iwan.
Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii pada pertandingan BWF World Tour Finals di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
''Saya juga akan berkoordinasi dengan pelatih untuk menambah volume latihan demi mempertahankan daya tahan yang baik untuk atlet kita,'' imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Terkini, seluruh atlet tengah berlatih usai kembali dari Thailand. Para 'Laskar Cipayung' tengah menggeber latihan untuk menyongsong tur Eropa, Maret 2021.
Ada tiga turnamen yang akan dijalani oleh Tim Bulu Tangkis Indonesia yakni di Swiss Terbuka, Jerman Terbuka, dan All England.