Foto: Merawat Mimpi Anak Bangsa lewat Audisi Umum Bulu Tangkis
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Purwokerto menjadi kota kedua tempat penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang diselenggarakan PB Djarum setelah Bandung.
ADVERTISEMENT
Kota ini memang dikenal sebagai lumbung bibit pebulu tangkis berkualitas yang telah terbukti banyak melahirkan atlet kelas dunia.
Nama-nama seperti Christian Hadinata, Fung Permadi, dan Tontowi Ahmad sangat dikenal oleh para pebulu tangkis cilik yang mengikuti ajang audisi tersebut.
Bahkan, para pebulu tangkis cilik itu mengaku sangat terinspirasi sehingga gelar juara dunia atau emas Olimpiade jadi sesuatu yang berani mereka impikan.
Ya, dua alasan itulah yang sering terlontar dari mulut para pebulu tangkis cilik saat ditanya alasan mereka mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jateng.
Bagi mereka, ajang Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang rutin digelar oleh PB Djarum menjadi pintu masuk untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi atlet kelas dunia.
ADVERTISEMENT
Di audisi ini mereka harus bersaing ketat. Dari 904 peserta, hanya 26 yang berhak mengikuti putaran final di Kudus nanti.
Meski begitu, semangat tinggi ditunjukkan dengan jelas oleh para pebulu tangkis cilik ini. Mereka rela menunggu hingga malam untuk mendapat giliran bertanding, atau berlatih dan terus mencoba berkali-kali meski telah beberapa kali gagal menembus final.
Bahkan, ada peserta yang datang dari Papua untuk mengikuti audisi demi meretas jalan untuk mewujudkan mimpi.
"Semoga nanti bisa membawa Piala Uber ke Indonesia lagi," ujar Bunga Kirana Larasati, atlet bulu tangkis putri asal Wonosobo yang sukses mendapatkan Super Tiket kelompok usia U-11 untuk berlaga putaran final.
Ucapan itu keluar dengan menatap replika Piala Uber yang dipajang di pintu masuk GOR Satria, Purwokerto.
Proses audisi di Purwokerto sempat dinyatakan PB Djarum sebagai audisi yang terakhir, terkait polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
ADVERTISEMENT
Beruntung, berbagai pihak turun tangan untuk memediasi PB Djarum dan KPAI sehingga audisi pun tetap berlanjut meski berakibat pergantian format. Namun, yang utama adalah mimpi para pebulu tangkis cilik untuk mengharumkan nama bangsa tetap terawat.