Foto: Mereka, para Atlet yang Merawat Mimpi di Tengah Pandemi
ADVERTISEMENT
Saat pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif virus corona pertama pada 2 Maret 2020, kehidupan masyarakat Indonesia seketika berubah. Angka kasus yang terus meningkat menyebabkan hal-hal baru terjadi di masyarakat. Sektor olahraga tak terkecuali merasakan dampaknya.
ADVERTISEMENT
Deretan ajang olahraga nasional dan internasional mengalami penundaan hingga pembatalan akibat adanya kekhawatiran adanya penularan virus itu. Pekan Olah Raga Nasional (PON) X Papua hingga Olimpiade yang rencananya digelar di Tokyo adalah dua dari sekian banyak perhelatan yang akhirnya ditunda hingga 2021.
Sebelumnya, sejumlah federasi olah raga di Indonesia telah memiliki rencana matang sepanjang 2020 dalam mempersiapkan atlet-atlet mereka agar dapat tampil maksimal dalam ajang-ajang yang akan diikuti. Bahkan, sebagian di antaranya telah menjalankan rencana persiapan tersebut dalam program Pelatihan Nasional (Pelatnas) Olimpiade sejak awal tahun. Adanya pandemi virus corona mengacaukan semua itu.
Namun, menyerah bukan jawaban atas kondisi tersebut. Adaptasi dengan keadaan yang berubah selama pandemi ini ditempuh oleh tim pelatih sejumlah cabang olah raga.
ADVERTISEMENT
Salah satunya striker Timnas U-19 Indonesia yang juga pemain tim junior Persija Jakarta, Sutan Zico. Ia melakukan latihan jarak jauh di kediamannya di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dipimpin pelatih kepala Shin Tae-yong yang berada di Korea Selatan, Timnas U-19 mengikuti program tersebut selama pemusatan latihan guna menghadapi Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.
Berlatih secara mandiri di rumah juga dilakukan petinju kelas 75 kilogram, Michael Muskita di Desa Sumur Batu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Taman yang kondisinya kurang terawat menjadi sasana darurat bagi Michael agar siap menghadapi Kejuaraan Dunia Tinju di Prancis sekaligus sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Seperti Michael si 'Nyong Ambon', berlatih mandiri juga dilakukan oleh atlet wushu Nadya Permata. Peraih dua perak dalam nomor taolu Kejuaran Dunia Wushu Junior 2018 itu melakukannya di lingkungan apartemen tempat dia tinggal di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lolos dalam PON X Papua menjadi ambisi Nadya setelah beralih dari kelas junior ke senior.
Bergeser ke cabang taekwondo. Meski nomor andalannya tidak dipertandingkan dalam Olimpiade Tokyo mendatang, taekwondoin Defia Rosmaniar juga pantang surut berlatih saat masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Demi menjaga kondisi badannya, atlet asal Bogor itu terus berlatih mandiri di rumah yang baru dia beli usai sukses besar dalam Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tampil maksimal dalam PON X Papua, Islamic Solidarity Games, dan Sea Games pada 2021 mendatang merupakan motivasi bagi Defia untuk tetap optimal berlatih, meski dengan kondisi seadanya.
Di sebuah desa di selatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Lena dan Leni, saudara kembar andalan tim sepak takraw Indonesia menjalani latihan secara mandiri.
Kawasan persawahan dan gelanggang olah raga sederhana menjadi kawah candradimuka bagi peraih medali perak Sea Games 2019 dalam menempa diri. Keduanya ingin memperbaiki peringkat dalam pesta olah raga serupa setahun mendatang di Vietnam.
Sementara itu, adanya pandemi corona juga menjadi duka tersendiri bagi pelaku olah raga basket, tidak terkecuali klub Amartha Hangtuah yang sedang berjuang memperbaiki peringkat dalam Indonesia Basket League (IBL) 2020.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kompetisi yang terhenti, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya membuat sejumlah pebasket Amartha Hangtuah yang berasal dari luar Jabodetabek menjalani isolasi mandiri di mes yang disediakan klub di Kemang, Jakarta.
Meski begitu, latihan dengan fasilitas terbatas di mes tetap dilakukan secara intensif oleh mereka di bawah pengawasan tim pelatih agar target lolos babak final four (empat besar) IBL 2020 dapat diraih.
Kondisi lebih beruntung terjadi pada cabang menembak. Karena minim kontak dengan pihak luar tim, Pelatnas kedua cabang menembak tetap berlangsung di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.
Meski sudah memastikan satu tiket Olimpiade melalui penembak Vidya Rafika, latihan dengan protokol kesehatan lebih ketat terus digenjot agar target menambah wakil dalam Olimpiade dapat tercapai.
Seperti cabang menembak, Pelatnas dayung juga tetap berjalan selama masa pandemi ini di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Jauh dari kawasan permukiman dan pusat kota serta minim interaksi dengan masyarakat umum, menjadi alasan Pelatnas cabang ini tetap berjalan agar dapat memenuhi target mengirimkan wakil dalam Olimpiade Tokyo.
Meski demikian, kewaspadaan tetap dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yang lebih ketat seperti larangan bepergian, termasuk pulang ke kampung halaman setiap atlet.
ADVERTISEMENT
Suasana haru sempat terjadi pada beberapa atlet yang belum bisa pulang bertemu keluarga mereka saat Idul Fitri pada Mei 2020. Namun, rasa rindu tersebut harus para atlet tahan demi upaya mereka dalam memelihara mimpi di tengah pandemi ini.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.