Francis Ngannou Dituduh Mantan Rival: Juara UFC karena Steroid

29 Maret 2021 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petarung MMA, Francis Ngannou. Foto: FRANCK FIFE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petarung MMA, Francis Ngannou. Foto: FRANCK FIFE / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Francis Ngannou tampil brutal di UFC 260, Minggu (28/3) WIB. The Predator memukul KO Stipe Miocic di ronde kedua dan berkat itu sabuk juara kelas berat kini direngkuhnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ada pihak yang boleh jadi tak senang dengan kesuksesan Ngannou ini. Salah satunya adalah Andrei Arlovski, petarung UFC yang pernah dipukul KO Ngannou pada 28 Januari 2017.
Jadi, UFC mengunggah penghargaan untuk Ngannou usai kemenangannya itu di Instagram. Isi unggahan itu juga memuat beberapa daftar 'korban' petarung Kamerun tersebut dan salah satunya adalah Arlovski.
Rupanya, Arlovski sendiri membaca unggahan yang dimaksud. Alhasil, dia tampaknya emosi dan menulis komentar menggerutu.
"Steroid sial," tulisnya di kolom komentar.
Secara fisik, Francis Ngannou memang tampak besar karena otot-ototnya. Beratnya disinyalir lebih dari 110 kg. Namun, apakah dia memang memakai steroid?
Begini, Ngannou melakoni debut di UFC pada 19 Desember 2015 dengan memukul KO Luis Henrique. Enam bulan sebelumnya, pada Juni, USADA (Badan Anti-Doping Amerika Serikat) bekerja sama dengan UFC terkait doping, termasuk steroid.
ADVERTISEMENT
Menurut paparan Sportskeeda, program anti-doping UFC diluncurkan untuk memastikan keamanan atlet dan integritas olahraga. Ada hukuman ketat yang disiapkan bagi pelanggar. Sejauh ini, Ngannou tidak pernah menghindari atau gagal tes sebelum atau sesudah pertarungan.
***