Gagal di Malaysia Masters, PBSI Ingin Peningkatan di Indonesia Masters

13 Januari 2020 17:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susy Susanti saat ditemui di Istora GBK, Jakarta. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti saat ditemui di Istora GBK, Jakarta. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Tak ada gelar juara yang dibawa pulang Indonesia saat mentas di Malaysia Masters 2020. Hasil mengecewakan itu diharapkan Susy Suanti, selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, bisa diperbaiki pada Indonesia Masters 2020.
ADVERTISEMENT
Pencapaian terbaik wakil Indonesia di Malaysia Masters 2020 ada di tangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Dua ganda putra itu sama-sama terhenti di babak semifinal.
"Hasil dari Malaysia kurang memuaskan, enggak sesuai dengan target. Jadi ini sebenarnya buat kita harus ekstra kerja keras untuk memperbaiki lebih baik, untuk mengumpulkan poin lebih tinggi lagi," kata Susy saat ditemui di Istora GBK, Jakarta, Senin (13/1/2020).
"Istilahnya bukan untuk membalas tapi membayar kekurangan. Apalagi ini sudah kualifikasi Olimpiade (2020)," tuturnya.
Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya pada pertandingan babak pertama Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Susy benar, tak seperti tahun lalu, Indonesia Masters 2020 terasa lebih penting karena masuk ke dalam perhitungan kualifikasi Olimpiade 2020. Ia berharap semua sektor dapat tampil lebih maksimal sebelum kualfikasi berakhir pada April mendatang.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ini sangat penting sekali, menjelang akhir-akhir turnamen yang masuk dalam kualifikasi Olimpiade. Kita harapkan di Indonesia Masters atlet-atlet kita lebih siap lagi, terutama fokusnya," kata Susy.
Pada edisi tahun lalu, Indonesia hanya mendapatkan satu gelar lewat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Susy berharap tahun ini Indonesia setidaknya menyamai capaian tahun lalu, sembari berharap ada kejutan dari sektor lain.
"Minimal satu dulu seperti tahun lalu. Mudah-mudahan ada kenaikan target di semua sektor. Kalau sebelumnya tunggal putri babak pertama enggak lewat, ya, minimal sekarang babak kedua atau delapan besar masuk, syukur-syukur bisa menembus semifinal," pungkas Susy.