Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Greysia Polii Persembahkan Titel Thailand Open untuk Almarhum Kakak
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak lama usai memastikan diri menjadi juara, Greysia tampak menangis terharu. Apriyani yang 11 tahun lebih muda sampai harus menenangkan pebulu tangkis 33 tahun tersebut.
Itu wajar. Sebab, setelah mengalami pasang-surut karier, akhirnya Greysia merasakan gelar juara Super 1000 juga.
Akan tetapi ternyata, ada hal lain yang membikin Greysia sangat emosional. Wafatnya kakak laki-lakinya, Rickettsia, baru-baru ini membuat pikirannya agak kalut jelang perhelatan Thailand Open.
Arti sang kakak bagi Greysia Polii
Kehadiran Rickettsia berarti banyak bagi hidup Greysia Polii. Sebab sepanjang hayatnya, sang kakak bahkan sudah bertindak laiknya sosok ayah. Sebagai informasi, ayah Greysia sudah wafat sejak ia balita, sehingga kakaknyalah yang menggantikan peran ayah.
Akan tetapi, kini kakak Greysia telah tiada. Makanya, perempuan kelahiran Jakarta itu begitu emosional oleh gelar Thailand Open ini dan ini merupakan persembahan untuk mendiang kakaknya itu.
ADVERTISEMENT
"Dia seperti ayah saya. Dia 18 tahun lebih tua, dia memperlakukan saya seperti anak perempuannya dan saya memandangnya sebagai ayah saya," ujarnya, dikutip dari situs web resmi BWF.
"Setelah ayah saya meninggal dunia ketika saya berusia dua tahun, dia mengurus seluruh keluarga. Dia sangat mendukung karier bulu tangkis saya," kenang Greysia sambil menangis.
"Dia sudah melihat saya sebagai juara berkali-kali. Sangat menyakitkan… Dia menunggu sampai pernikahan saya dan kemudian dia pergi. Jadi rasanya, wow, dia ingin melihat yang terbaik dalam diri saya, dia menunggu yang terbaik," tuturnya.
Ya, duka datang begitu cepat bagi Greysia Polii. Rickettsia wafat sehari setelah pernikahannya pada tanggal 23 Desember 2020. Sebuah pukulan besar, lalu beberapa anggota keluarga didiagnosis COVID-19 setelahnya.
ADVERTISEMENT
“Saya mempersembahkan gelar ini untuk kakak laki-laki saya… Ini merupakan masa yang sulit bagi keluarga saya," ucap Greysia.
"Jadi, saya datang ke sini dengan sakit hati, atau lebih tepatnya, selalu memikirkan mereka, setiap malam dan setiap hari saya hanya berdoa kepada Tuhan untuk menjaga mereka semua," sambungnya.
Intinya, bagi Greysia, Thailand Open adalah turnamen yang sangat berarti. Tak hanya baginya bahkan, tetapi juga untuk seluruh keluarganya.
Sebagai informasi, Greysia sudah tiga kali menjuarai Thailand Open. Sekali bersama Nitya Krishinda Maheswari, tiga kali bareng Apriyani Rahayu.
“Saya masih tidak bisa mengendalikan perasaan saya, apa yang ada di kepala saya, tetapi saya sangat fokus, terutama dalam latihan dan turnamen," terangnya.
"Ketika saya memasuki lapangan, saya merasakan ada kekuatan super dari atas, dari dia. Jadi saya ingin mengucapkan 'terima kasih' padanya untuk segalanya," tandas Greysia Polii.
ADVERTISEMENT
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .