Greysia Polii Ungkap Teknik Ganti Raket di Tengah Laga yang Berujung Viral

6 Agustus 2021 17:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu saat melawan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Leonhard Foeger/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu saat melawan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Leonhard Foeger/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu merebut medali emas Olimpiade 2020 menyisakan banyak kisah, salah satunya adalah momen mengganti raket di tengah pertandingan. Greysia pun menceritakan kembali aksinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Greysia/Apriyani berhasil memboyong emas Olimpiade 2020 di nomor ganda putri cabang olahraga bulu tangkis usai mengalahkan wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan, dengan skor 21-19 dan 21-15 pada Senin (2/8) lalu.
Momen menarik terjadi saat Greysia mengganti raket di gim kedua saat Indonesia memimpin 18-10. Raket Greysia tampak bermasalah, sehingga ia harus berlari ke pinggir lapangan dan berganti raket di tengah pertandingan.
Greysia menuturkan, aksinya ini ternyata sudah dipersiapkan di sesi latihan. Pebulu tangkis 33 tahun ini juga percaya Apriyani mampu menggantikan perannya sejenak.
''Sebenarnya, pas lagi [raket] putus, itu kami sudah ada tekniknya pas latihan, bagaimana [mengatasi] kalau raket putus. Ya, mungkin karena saya sudah pengalaman, sudah tau alurnya,'' kata Greysia dalam jumpa pers virtual, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
''Setelah putus, saya langsung inisiatif dan saya juga percaya Apri bisa cover lapangan 1 orang. Tapi, ya, enggak bisa lama-lama [ganti raket]. Bukan soal putusnya, tapi bagaimana kami bisa dapat poin dengan bagaimana pun caranya,'' ungkapnya.
Ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu mencium medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Greysia juga bercerita bagaimana ia dan Apriyani sejatinya sempat tertekan di gim pertama. Saat itu, pasangan China mampu memperkecil kedudukan dengan mencetak beberapa skor beruntun.
''Pada set pertama, di mana keadaan kami sudah unggul, lalu kami dikejar sampai didekati ke 19 (poin). Yang membuat krusial karena ada trauma. Kami pernah di posisi di mana sudah unggul dan terkejar,'' ungkap Greysia.
''Pada saat itu, saya sudah enggak pikir macam-macam. Saya cuma [berpikir] bagaimana caranya keluar dari tekanan ini,'' tandasnya.
ADVERTISEMENT
Medali emas yang diraih Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya emas yang berhasil direngkuh kontingen Indonesia di Olimpiade 2020. Greysia/Apriyani juga mencatat sejarah baru sebagai ganda putri Indonesia pertama yang mampu merebut emas Olimpiade.
***