Hasrat Jakarta BNI Taplus Kawinkan Gelar

23 Januari 2017 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Bola Voli (Foto: Pixabay)
Salah satu tim peserta kompetisi Proliga 2017, Jakarta BNI Taplus, secara resmi kembali ikut berpartisipasi dalam turnamen bola voli terbesar se-Tanah Air ini. Secara konsisten tim putra dan tim putri selalu mengikuti gelaran dari tahun ketahun. Hanya sekali Tim Putri BNI Jakarta Taplus tak ikut berpartisipasi dalam gelaran Proliga yakni pada 2016.  Kompetisi itu akan dimulai pada 27 Januari dan berakhir 23 April mendatang. Seperti diketahui, selama pagelaran Proliga sejak 2002, Tim BNI Jakarta Taplus telah meraih sebanyak lima kali juara, yaitu pada 2003, 2005, 2006, 2010 dan 2012 dan meraih lima kali menjadi runner up pada 2007, 2008, 2012, 2013 dan 2016, dengan menggunakan nama Jakarta BNI 46. Sedangakan, untuk Tim Putri pada 2005 dan 2010 menjadi kampiun dengan nama Jakarta BNI Maybank.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini dimana baik putra maupun putri kembali berkiprah, kejayaan di tahun 2010, semoga bisa terulang kembali-- mengawinkan gelar juara putra dan putri. Semoga tahun ini bisa juara lagi," ujar pelatih Tim Putri BNI Jakarta Taplus, Sukirno, di Jakarta, Senin (23/01/2017). Di Proliga 2017, Tim Putri Jakarta BNI Taplus tergabung bersama Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Elektrik PLN, Gresik Petrokimia, Batam Sindo BVN, Bandung Bank BJB dan Jakarta PGN Popsivo Polwan. 
Sukirno mengatakan persiapan timnya terbilang mepet, tetapi itu bukan hambatan bagi timnya. Dia justru tertantang untuk mengejar persiapan dari tim-tim lain yang sudah terlebih dahulu menggelar latihan secara rutin. Secara umum, untuk evaluasi selama latihan, hanya tinggal membutukan waktu untuk beradaptasi dengan pemain asing. Jika berbicara teknis permainan beberapa pemain asing dan pemain lokal sudah mulai bagus dan nyetel dalam kombinasi permainan. 
ADVERTISEMENT
"Pemain asing kami, Sonja (Milanovic), terakhir main di Italia, untuk saat ini, dia hanya tinggal memadukan permainan dengan pemain-pemain lainnya dan satu lagi mengenai cuaca di Indonesia diharapkan ia sudah bisa cepat beradaptasi," tandasnya.
Tim Putri Jakarta BNI Taplus (Foto: Alan Kusuma)
Kondisi cuaca di Indonesia, lanjut Sukirno, berbeda dari satu kota dan kota lainnya. "Jadi kami dari jajaran tim pelatih harus pelan-pelan untuk memahami kondisi dia, agar nantinya bisa memberikan permainan terbaiknya. Jika mereka dipaksakan malah repot," katanya. Lebih lanjut, Sukirno mengatakan untuk kombinasi para pemain lokal dan asing sudah berjalan cukup bagus, walaupun mereka sempat tidak bermain selama satu musim.
"Tapi, kami tetap menargetkan masuk ke empat besar. Syukur-syukur bisa tembus final, kami akan terus berusaha karena kami memilik pemain asing cukup mumpuni," kata Sukirno.
ADVERTISEMENT
Bergantung
Adanya pemain asing dalam timnya, sambung Sukirno, tidak akan membuatnya selalu bergantung kepada mereka. Menurutnya, karena timnya sudah memiliki libero cukup baik--walaupun beberapa dari mereka adalah pemain muda, akan tetapi secara permainan tim mereka cukup baik. 
 "Untuk sutter lokal kami juga memiliki pengalaman, Norma dan Desi yang dulu mantan pemain voli pantai. Jadi, tak terlalu sulit untuk beradaptasi dalam latihan," tuturnya.
Menyoal untuk lawan terberat kompetisi ini, Sukirno menilai ada pada juara tahun lalu yakni Jakarta Electrik PLN. Dia beralasan tim PLN masih mengandalkan komposisi pemain yang masih sama seperti tahun lalu. "PLN-kan udah teruji, tahun ini akan tetap tangguh, peluang untuk merebut juara cukup terbuka untuk mereka," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pelatih Jkt BNI Taplus Sukirno (Foto: Alan Kusuma)
Dia mengatakan beberapa tim yang tergabung bersama Jakarta BNI Taplus masih memiliki peluang 50:50. Tim Pertamina dan PLN yang seperti diketahui sudah lama melakukan TC bukan menjadi alasan untuk menyurutkan peluang menjadi juara.
Menurut jadwal, kata Sukrino hari pertama pertadingan, Tim Putri BNI Jakarta Taplus akan berhadapan langsung PLN kemudian beberapa hari berselang akan menjamu Pertamina.
"Tidak masalah, justru itu tantangan untuk kami, karena kedepannya akan jadi barometer. Jika lawannya sudah langsung berat (PLN dan Pertamina) mudah-mudahan mereka bisa melewatinya," pungkasnya.