Hend Zaza, Pencinta Harry Potter Asal Suriah, Jadi Atlet Termuda Olimpiade 2020

23 Juli 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain tenis meja Suriah Hend Zaza berpose selama kejuaraan. Foto: Louai Beshara / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain tenis meja Suriah Hend Zaza berpose selama kejuaraan. Foto: Louai Beshara / AFP
ADVERTISEMENT
Hend Zaza boleh berbangga di Olimpiade 2020. Atlet tenis meja asal Suriah itu adalah atlet termuda yang akan tampil pada Olimpiade yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang, ini.
ADVERTISEMENT
Ya, Zaza yang masih berusia 12 tahun akan bertanding melawan atlet-atlet top lain. Pencinta novel Harry Potter itu bisa tampil di Olimpiade 2020 usai mengalahkan petenis meja berusia 42 tahun, Mariana Sahakian, dalam turnamen kualifikasi Olimpiade Asia Barat di Yordania pada 2020.
Hebatnya, Zaza masih berusia 11 tahun saat laga kualifikasi itu berlangsung. Tak cuma itu, Zaza juga menjadi pemain tenis meja Suriah pertama yang memenangi titel nasional di semua tingkat.
"Ini adalah hadiah untuk negara, orang tua, dan semua teman-teman saya," ucap Zaza, dikutip dari Marca.
Perjalanan Zaza menuju Olimpiade 2020 tidak mudah. The Washington Post melaporkan bahwa latihannya kerap terganggu lantaran perang saudara yang terjadi di Suriah.
Zaza juga kesulitan mengikuti turnamen eksternal karena perang saudara di Suriah. Pelatihnya, Adham Jamaan, mengatakan kepada Reuters bahwa Zaza cuma bisa ikut di dua atau tiga turnamen eksternal dalam setahun akibat hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, Hend Zaza punya peringkat cukup baik dalam peringkat Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Dia kini menduduki posisi 46 dalam daftar ITTF U-13 kategori tunggal putri.
Anak yang lahir di Kota Hama, Suriah, pada 2009, ini cukup pede untuk tampil di Olimpiade 2020. Dia mengatakan bahwa keluarga menjadi kekuatan pendorong bagi dirinya.
Kota Tokyo, Jepang jelang Olimpiade 2020. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
"Olahraga ada dalam darah saya," ucapnya dalam wawancara dengan CGTN.
"Keluarga saya telah memberi dukungan luar biasa sejak saya awal bermain dan mereka selalu membantu saya," tambahnya.
Hend Zaza adalah anak termuda dari lima saudara. Dia memiliki empat kakak laki-laki dan ayahnya adalah mantan pemain sepak bola yang kini menjadi guru gimnastik.
Nantinya, Zaza akan bertanding melawan wakil Austria, Liu Jia, dalam ronde pertama kompetisi tunggal putri tenis meja pada Sabtu (24/7). Tidak ada batasan usia untuk tenis meja di Olimpiade 2020.
ADVERTISEMENT
***