news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Herry IP Terus Mencari Formula Agar Marcus/Kevin Bisa Kalahkan Endo/Watanabe

1 April 2020 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi runner-up All England 2020. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi runner-up All England 2020. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Pasangan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, ibarat nemesis buat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Bagaimana tidak, Marcus/Kevin kerap menuai hasil minor saat bersua ganda putra peringkat lima dunia itu.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan terakhir di final All England 2020, Minions harus mengakui keunggulan Endo/Watanabe dalam pertarungan tiga gim. Hasil itu menjadi kekalahan keenam beruntun Marcus/Kevin dari Endo/Yuta.
Menyoal kekalahan Marcus/Kevin di final turnamen BWF Super 1000 tersebut, pelatih kepala ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengaku tak kecewa. Herry menyebut kekalahan itu sebagai proses pembelajaran.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi runner-up All England 2020. Foto: Dok. PBSI
"Namanya di pertandingan, banyak faktor yang menentukan seorang pemain bisa jadi juara. Tim kami harus latihan lagi, banyak evaluasi, memang kemarin kalah tapi harus dilihat bagaimana kalahnya, proses ini yang lebih penting untuk pembelajaran," kata Herry dari keterangan tertulis yang diterima kumparanSPORT.
Marcus/Kevin bukan tak pernah meraih hasil positif saat bersua Endo/Watanabe. Pada dua perjumpaan awal mereka di French Open 2018 dan Hong Kong Open 2018, Marcus/Kevin selalu berhasil merebut kemenangan straight game.
ADVERTISEMENT
Atas dasar hasil positif yang pernah diraih serta pembelajaran dari enam kekalahan beruntun, Herry berujar akan terus berupaya menemukan formula paling tokcer agar Marcus/Kevin bisa memutus tren negatifnya dari Endo/Watanabe.
Marcus/Kevin diberi arahan oleh sang pelatih, Herry IP. Foto: ANTARA FOTO/INASGOG/Hadi Abdullah
"Selain cari celah kelemahan lawan, kita juga cari cara untuk perbaiki apa yang jadi kelemahan kita. Tapi kita juga jangan terlalu fokus ke satu lawan saja, masih banyak lawan yang lain yang juga harus diwaspadai," jelas Herry.
Selepas bertemu di final All England, Marcus/Kevin belum bertanding lagi karena BWF telah menunda dan membatalkan sejumlah turnamen imbas wabah virus corona. Hal yang juga memaksa Olimpiade Tokyo diundur sampai 2021.
BWF sendiri sudah resmi mengumumkan pembekuan rangking dunia yang terakhir dirilis pada 17 Maret. Marcus/Kevin masih kukuh di peringkat pertama dunia, pun menduduki posisi paling atas di rangking BWF Race to Tokyo.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!