Hiking Tipis-tipis ke Desa Berselimut Kabut di Cisadon via Sentul

8 Februari 2021 9:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bukan cuma sepeda olah raga yang tengah digandrungi di masa pandemi corona ini. Ada juga hiking yang mulai ramai diminati warga Jabodetabek. Lokasinya tak jauh di kawasan Sentul.
ADVERTISEMENT
Hiking sendiri adalah olah raga berjalan jauh di jalur yang mudah dilalui dan bisa ditempuh dalam beberapa jam.
Kali ini kumparan mencoba olah raga hiking ke lokasi Desa Cisadon di Karang Tengah, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Tapi Cisadon ini populernya disebut Cisadon Sentul.
Kenapa bisa disebut Cisadon Sentul? Mungkin saja karena kawasan itu dekat dengan Sentul. Tambah lagi Sentul lebih populer. Sebenarnya untuk hiking ke Cisadon bisa juga via jalur Megamendung, Puncak.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Oke, jadi kita mulai saja petualangan hiking tipis-tipis di Cisadon via Sentul.
Tancap Gas ke Cisadon
Di Sabtu (5/2) pagi yang mendung, kumparan memulai perjalanan pukul 08.30 WIB. Di mulai dari titik kandang sapi milik Menhan Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Oh iya, bagi kamu yang belum tahu di mana mulai titik pendakian, gampang saja kok patokannya. Keluar dari gerbang Tol Sentul Selatan, tinggal mengarahkan ke arah Padepokan Garuda Yaksa.
Atau langsung saja pake google maps ketik Padepokan Garuda Yaksa. Tapi ingat, start pendakian bukan dari padepokan tempat pelatihan para kader Gerindra itu. Tapi, dari titik padepokan itu masih naik sedikit 1 Km.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Begini gampangnya, kalau sudah sampai di sekitar padepokan itu tinggal bertanya saja ke pedagang atau penduduk di sekitar, di mana lokasi kandang sapi buat naik ke Cisadon.
Karena setiap akhir pekan banyak kendaraan pelat B ke Cisadon, jadi penduduk di sana pasti langsung paham dan mengarahkan ke lokasi.
ADVERTISEMENT
Akses jalan ke sana lumayan bagus, dan cukup layak untuk mobil. Kendaraan bisa di parkir di area warung sebelum kandang sapi. Sedang untuk ke lokasi Cisadon sebenarnya bisa saja pake kendaraan tapi harus offroad dan trail.
Di gerbang pendakian, untuk hiking setiap pengunjung dikenakan uang masuk Rp 5 ribu.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Mulai dari gerbang pendakian jalan tanah dengan sedikit bebatuan menyambut. Disarankan memakai sepatu hiking dan membawa tongkat atau pole trekking agar tak terpeleset.
Sebaiknya juga tancap gas hiking mulai pagi di bawah pukul 09.00 WIB, kenapa? Biar enggak papasan dengan para pegiat trail dan offroad, yang ramai mulai pukul 10.00 WIB.
Sepanjang perjalanan kanan kiri tebing dan pepohonan. 1 jam pertama, medan yang dihajar medan tanah menanjak. Tapi tenang, ada pos pendakian pertama Pondok Pemburu.
ADVERTISEMENT
Kenapa disebut pos pertama? Karena saat menjajal jalur Cisadon dengan kontur naik, saat lelah ada Pondok Pemburu yang pemiliknya ramah menjamu mereka yang datang.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Ada teh panas gratis dan singkong rebus disediakan, mantap pokoknya. Pondok pemburu ini sebenarnya resto, di sini sedia aneka macam makanan dari berat sampai kopi vietnam drip.
Lanjut pos pertama, perjalanan akan terus menanjak. Di sisi kiri di sepanjang rute banyak warung-warung milik penduduk yang buka pada akhir pekan.
Di warung-warung ini tak ada makanan berat, hanya makanan ringan dan minuman. Istirahat sejenak bolehlah, sambil membantu pendapatan penduduk setempat. Harga di sini juga murah, standar seperti biasa.
Sambil istirahat bisa melihat pemandangan hijau dan Kota Sentul, macam di Puncak, Bogor.
ADVERTISEMENT
Lanjut perjalanan kita akan sampai di pos dua atau gerbang perhutani. Di sini ada beberapa rumah milik petugas penjaga hutan dan ada juga warung.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Sambil menarik napas dan meluruskan kaki yang pegal bisa menyeruput teh manis hangat. Bisa juga bincang-bincang dengan petugas penjaga hutan.
Di dekat gerbang ini ada plang besar bertuliskan tanah ini milik perhutani dan keputusan hukum dari MA. Kabarnya plang itu dibuat karena tak sedikit orang tertentu di Jakarta yang ingin membangun vila di sana.
Lanjut lagi, perjalanan langsung cus ke Cisadon. Dari gerbang Perhutani ini tanaman lebih rapat. Pemandangan juga lebih menawan, seperti kalau mendaki gunung. Pemandangan hijau dan Kota Sentul.
Sinyal HP sudah tak terdeteksi memasuki kawasan ini. Tak ada warung juga di sepanjang perjalanan lewat gerbang Perhutani ini, ya maklum saja namanya saja sudah masuk kawasan hutan.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Dan semoga saja tetap lestari tak ada yang ingin menguasai.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa foto-foto pemandangan panorama alam sentul dan, air terjun kecil di jalur hiking.
Satu jam perjalanan dari gerbang Perhutani kita sampai di desa Cisadon. Tandanya ada gerbang bertuliskan 'Selama Datang di Desa Cisadon', wajib foto di gerbang ini, biar dianggap lulus hiking ke Cisadon.
Total perjalanan 8 Km paling cepat ditempuh 2,5 jam dengan jalan santai tanpa istirahat. Atau kalau mau istirahat, sambil santai bisa 3,5 sampai 4 jam.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Tapi buat yang profesional seperti pelari trail run mungkin bisa 1,5 jam. Yang utama sih, santai saja nikmati perjalanannya.
Buat catatan, bila di musim penghujan, sepanjang perjalanan ke Cisadon biasanya kita akan ditemani kabut. Jarak pandang sekitar 10 meter.
Suasana Desa Cisadon
ADVERTISEMENT
Desa Cisadon sendiri sebenarnya sudah menjadi area wisata. Mungkin dalam 5 tahun belakangan ini.
Saat kumparan tiba di Desa Cisadon pukul 11.30 WIB, kabut tipis sudah menyambut. Maklum saja lagi musim penghujan. Untung binatang soang 'preman Cisadon' tak sedang berada di jalur.
Kata teman, Soang itu suka iseng menjahili para pengunjung yang datang.
Udara segar begitu terasa. kumparan langsung masuk ke salah satu warung makan, yang tentunya mengincar nasi jengkol yang menjadi ciri khas.
Di warung makan milik penduduk itu sendiri, terlibat beberapa warga asing, ada Korea, Jepang, dan juga Amerika Serikat.
Tanya punya tanya, ternyata kata penduduk sekitar tiap akhir pekan memang banyak orang asing datang untuk hiking. Dan bahkan, warga asing dari Korea membantu membangun tempat cuci tangan permanen di sana.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa
Di Cisadon, siang itu gerimis turun. Tak lama kabut turun menyelimuti desa yang berada di lembah itu.
ADVERTISEMENT
Saat yang pas untuk menyantap makanan di warung prasmanan di Cisadon, dengan menu lalap, sambal, ikan asin, jengkol, dan tempe, plus teh hangat segara disantap.
Lelah perjalanan dan perut keroncongan sirna seketika.
Cisadon sendiri penduduknya bermata pencaharian bertani. Ada ladang kopi dan sayuran di sini.
Yang menarik kopi robusta luwak, dari alam. Maksudnya luwak alami yang tak dipelihara.
"Jadi kita tinggal mungut saja kopi yang habis dimakan Luwak," kata Mang Fadli, salah satu petani kopi di sana.
Waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB, usai salat di musala Cisadon, kami bergerak turun meninggalkan Cisadon. Hiking kali ini tuntas.
Trekking menjadi olahraga yang diminati. Desa Cisadon di Babakan Madang, Sentul menjadi tujuan favorit. Foto: Dok. Istimewa