IBL 2020 Akan Bergulir dengan Sederet Perubahan Regulasi

1 Oktober 2019 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebasket Stapac Jakarta, Abraham Damar, melakukan slam dunk saat pertandingan kedua Final IBL Pertamax 2018-2019 di GOR Ctra, Bandung, Jawa Barat. Foto: Antara/M Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Pebasket Stapac Jakarta, Abraham Damar, melakukan slam dunk saat pertandingan kedua Final IBL Pertamax 2018-2019 di GOR Ctra, Bandung, Jawa Barat. Foto: Antara/M Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
Indonesian Basketball League (IBL) musim 2020 sudah dipastikan akan bergulir pada 10 Januari hingga 19 April. Kompetisi basket profesional Tanah Air itu akan berlangsung dalam delapan seri di babak reguler.
ADVERTISEMENT
Semarang ditunjuk menjadi tuan rumah seri pembuka, sementara Yogyakarta menjadi kota penyelenggara untuk seri kedelapan atau penutup babak reguler IBL musim 2020. Menariknya, pihak penyelenggara memilih kota baru, yakni Kediri, sebagai tuan rumah untuk seri kelima.
Direktur IBL, Junas Miradiarsyah, menyebut penunjukan Kediri didasarkan pada aspek kelayakan venue pertandingan serta animo pencinta bola basket di kota tersebut.
"Yang menarik tahun ini adalah adanya kota penyelenggaraan baru, yaitu Kediri, sebagai salah satu kota dengan sejarah dan masyarakat pencinta bola basket yang terkenal baik," kata Junas kepada para pewarta di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Direktur Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, saat memberi keterangan pers di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Pihak IBL menunjuk Malang sebagai tempat penyelenggara babak play off. Babak semifinal digelar di Bandung, sementara partai final akan berlangsung dengan format home and away pada 16-19 April.
ADVERTISEMENT
Selain perubahan kota penyelenggara, IBL 2020 diwarnai dengan perombakan regulasi di beberapa sisi. Pertama, menyoal kuota pemilihan pemain asing yang ditambah menjadi tiga slot. Sebagai catatan, musim lalu hanya diperbolehkan menggunakan dua pemain asing.
Meski bertambah, pemain asing yang digunakan nanti hanya diperbolehkan memiliki (maksimal) tinggi badan 200 sentimeter (2 meter). Draf pemain asing akan dilangsungkan bersamaan dengan draf rookie pada 13 November mendatang.
Regulasi pergantian pemain asing pun dirombak. Setiap tim bisa mengganti dalam dua termin. Pertama setelah seri keempat, kemudian terakhir sebelum masuk ke seri kedelapan.
"Suka atau enggak suka (basket) berbicara soal tinggi badan di seluruh dunia. Dengan adanya pemain asing, secara tim menambah kekuatan. Namun, ketika dibandingkan secara individual, kami mau kasih kesempatan agar tidak jauh antara pemain lokal dengan pemain asing," jelas Junas.
ADVERTISEMENT
"Bisa imbangi dengan pemain lokal, secara size mereka bisa bersaing dengan pemain asing. Tanggal 10 atau 11 Desember pemain asing (yang terpilih) akan datang," tuturnya menambahkan.
"Tim boleh mengganti dua kali kalau misalnya ada pemain yang tidak sesuai dengan ekspektasi, indisipliner, cedera. Untuk transfer pemain lokal hanya satu kali, yaitu setelah seri keempat."
Final IBL Pelita Jaya vs SM Britama. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Untuk rookie atau pemain yang baru mentas di liga profesional, batas usia paling bawah yang ditetapkan IBL adalah 19 tahun. Ini bertujuan untuk mendukung pembinaan pemain muda agar punya jam terbang di level lebih kompetitif.
"Untuk rookie, paling muda 19 tahun. Setiap tim minimal mengambil satu pemain rookie. Untuk kontrak pemain di first year dan second year, satu tahun. Kenapa satu tahun? Agar pemain yang potensial punya kesempatan untuk negosiasi kontrak baru dengan klub, sehingga punya nilai," jelas Junas.
ADVERTISEMENT
Inovasi selanjutnya yang dilakukan IBL ialah mewajibkan setiap tim untuk memiliki satu pemain rekomendasi. Pemain rekomendasi ini wajib berstatus warga negara Indonesia (WNI) yang tidak masuk ke dalam draf rookie.
"Ada juga pemain rekomendasi, setiap klub diperbolehkan mengusulkan satu pemain. Mau dari binaan, akademi, silakan bisa masuk tim. Klub yang tak punya akademi, silakan mereka mencari," ucap Junas.
"Setiap tim hanya boleh punya satu pemain rekomendasi. Nanti si pemain itu tetap mengikuti rookie camp. Baik itu pemain rekomendasi atau pemain rookie, tetap mendapat pembinaan," pungkas Junas.