Indonesia Gugur di Piala Uber, PBSI Soroti Mental Tunggal Putri
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kekalahan yang diderita Indonesia lahir dari tiga tunggal putri. Gregoria Mariska tumbang dari Pornpawee Chochuwong dengan skor 21-14, 10-21, dan 10-21.
Putri Kusuma Wardani yang mentas di partai ketiga juga tumbang dari Busanan Ongbamrungphan, dengan skor 9-21 dan 21-23. Ester Wardoyo yang main di laga terakhir ikut-ikutan kalah dari Phittayaporn Chaiwan, dengan skor 23-25 dan 8-21.
Kekalahan Indonesia menjadi catatan untuk pengurus. Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, menyayangkan kekalahan Tim Piala Uber Indonesia.
"Sangat disayangkan Gregoria malah kalah. Padahal dia membuka permainan dengan meyakinkan. Dia awalnya bisa mengontrol dan menang," ujar Rionny dalam keterangan resminya.
"Ini catatan buat saya. Kenapa dia tidak bisa mengatasi tekanan. Padahal dia diharapkan bisa menyumbang poin. Gregoria itu harapan kita."
ADVERTISEMENT
"Kami tidak bisa bilang lagi kalah tidak apa-apa. Harus segera diperbaiki benar-benar. Dicari kenapa kalah dan tidak bisa mengelola tekanan di lapangan. Karena ketiga pemain ini adalah harapan kita di tunggal putri Indonesia," tegas Rionny.
Kegagalan Tim Piala Uber memperpanjang puasa gelar untuk Indonesia. Terakhir kali, Indonesia menjadi juara Piala Uber pada tahun 1996 saat turnamen digelar di Hong Kong.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.