Indonesia Masters: Pola Serangan Jadi Senjata Makan Tuan untuk Shesar

16 Januari 2020 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis tunggal putra, Shesar Rhustavito, pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis tunggal putra, Shesar Rhustavito, pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Shesar Hiren Rhustavito tersingkir dari Indonesia Masters 2020. Laga babak kedua melawan Viktor Axelsen pada Kamis (16/1/2020) ditutupnya dengan kekalahan 17-21 dan 14-21.
ADVERTISEMENT
Mengamati jalannya laga, sebagian orang mungkin percaya Shesar bakal merengkuh kemenangan. Pasalnya, skor begitu ketat di awal gim pembuka, mulai dari 1-1 hingga sampai 11-10 untuk keunggulan Axelsen.
"Terutama di gim pertama, 'kan, poin sebenarnya ketat, saling mengejar satu-satu. Masalahnya, di poin terakhir fokus saya hilang. Lawan mendapat poin karena bola saya mati sendiri," jelas Shesar dalam wawancara usai laga.
Pebulu tangkis tunggal putra, Shesar Rhustavito, pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Narasi laga memang berubah sejak Shesar mengimbangi 16-16. Keberhasilan Shesar itu ternyata menjadi alarm tanda waspada bagi Axelsen.
Tunggal putra Denmark itu merespons dengan benar. Ia meningkatkan speed permainan dan menyerang Shesar dengan pukulan-pukulan tajam. Dari situ, Shesar hanya bisa meraih satu angka lagi dan gim pertama selesai dengan kemenangan 21-17 untuk Axelsen.
ADVERTISEMENT
Kemenangan di gim pertama membuat Axelsen kian dominan di gim kedua. Ia bahkan mengawali gim kedua dengan keunggulan 6-0.
Persoalan utama Shesar adalah memberi tekanan yang efektif kepada Axelsen. Pukulan-pukulan Shesar, ironisnya, justru menjadi amunisi bagi Axelsen untuk melancarkan serangan balik sampai akhirnya ia menang 21-14.
"Permainan Axelsen menyerang, sebenarnya kami sama-sama tipe pemain menyerang. Namun, saya sering salah waktu kasih bola," ujar Shesar.
"Serangan saya malah membuat dia bermain lebih enak, sementara saya kesulitan dapat bola untuk menyerang balik. Makanya, di turnamen selanjutnya harus lebih improve, saya harus bisa mendapatkan bola serangan," jelas Shesar.
Pebulu tangkis tunggal putra, Shesar Rhustavito, pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Shesar menyadari bahwa taktiknya tidak tepat. Musim masih panjang. Toh, Indonesia Masters baru menjadi turnamen keduanya di 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Evaluasi tadi tak boleh menjadi wacana belaka, harus menjadi agenda wajib mengingat ia punya target sendiri di musim kompetisi 2020.
Target saya tahun ini masuk 15 besar dunia, kalau bisa malah 10 besar dunia. Saya fokus pilih pertandingan turnamen 500 [ke atas]. Kalau level 300, ya, beberapa saja," jelas Shesar.
"Saya yakin, sih, masuk ke 2020 ini. 2018 'kan saya masih di Djarum. Jam terbang dan sparing saya belum banyak. Sekarang saya sudah di Pelatnas, jam terbang dan sparing saya jauh lebih banyak. Saya yakin bisa masuk papan atas," tegas Shesar.